Rp 345 Juta untuk Posko Banjir

Sumber:Suara Merdeka - 22 November 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SEMARANG - Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Ari Purbono, mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk penanggulangan banjir tak sampai Rp 2 miliar. Dana yang disetujui di APBD hanya Rp 345 juta untuk posko banjir dan kekeringan, belanja modal untuk antisipasi bencana sekitar Rp 795 juta. Dana posko banjir itu merupakan penambahan saat pembahasan APBD Perubahan dari anggaran murni sebelumnya Rp 271 juta. Seluruh dana tersebut ada di Badan Kesbanglinmas Kota Semarang.

''Total anggaran sebenarnya tidak sampai miliaran rupiah, tapi setahu saya memang ada dana tak tersangka Rp 4 miliar yang bisa digunakan kalau terjadi bencana. Ya, mudah-mudahan tidak ada kejadian seperti itu,'' ujar dia, kemarin.

Dana Rp 795 juta tersebut, kata dia, digunakan untuk pengadaan satu unit truk untuk penanggulangan bencana seharga Rp 200 juta, komputer digital, dan alat penanggulangan bencana senilai Rp 268 juta. ''Karena itu, Pemkot semestinya melakukan langkah antisipatif dan segera.''

YMT Kepala Kantor Infokom Achyani mengatakan, posko untuk antisipasi banjir sudah mulai dipersiapkan. Posko induk saat ini ada di Gedung Pandanaran Jl Pemuda.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot telah mengalokasikan Rp 2 miliar untuk mengantisipasi ancaman bencana banjir pada musim hujan. Dana logistik itu dipersiapkan untuk kebutuhan darurat di beberapa titik rawan. Saat ini Badan Kesbanglinmas Kota Semarang telah memetakan sejumlah titik rawan.

Pompa Rusak

Sementara itu di lapangan, sebagian pompa untuk mengendalikan banjir mulai diperbaiki. Meski demikian, masih ada beberapa pompa yang rusak lantaran sudah berkarat.

Berdasarkan pantauan di Bandarharjo, sebagian besar pompa masih baik. Bahkan, minggu lalu lima pompa yang ada di tepi Kali Semarang dan Kali Baru sudah diservis oleh petugas DPU agar kerja mesin bisa optimal untuk menghadapi musim hujan.

''Sepengetahuan saya, pompa-pompa di sini (Bandarharjo-Red) sudah dicek dan diservis oleh petugas pada minggu kemarin,'' ujar operator pompa 2 Bandarharjo, Harnoto, siang kemarin.

Meski sudah diservis, ternyata masih ada satu dari dua mesin di pompa 4 yang tidak berfungsi. Pompa yang berfungsi menyedot air di sekitar Jl Badai Raya dan membuangnya ke Kali Baru tersebut beberapa bagiannya terlihat rusak lantaran sudah berkarat. (H12,H13-37n)



Post Date : 22 November 2006