SEMARANG TIMUR- Rob merendam Jl Barito Utara dalam enam bulan terakhir. Akibatnya, akses jalan yang menghubungkan Jl Brigjen Sudiarto dan Jl Kaligawe, itu nyaris lumpuh. Di daerah itu adalah sentra pembuatan besi kolom, kusen-kusen, asbes bekas, dan lainnya.
Tidak hanya itu, sejumlah kios pun gulung tikar karena sepi pelanggan. Salah seorang pemilik kios, Kasmirah (43) mengatakan, akses jalan yang terendam rob mengakibatkan pendapatan mereka terus menurun dari waktu-waktu.
’’Dulu ketika jalan masih baik saya mampu memperoleh penghasilan Rp 1 juta per hari dengan mudah, namun sekarang kondisinya memprihatikan, bisa memperoleh Rp 100.000 - Rp 200.000 per hari saja sudah bagus,’’ ujar pemilik warung makan di Jl Barito Utara itu.
Hal senada diungkapkan oleh pemilik kios lainnya, Yati (43). ’’Saya terpaksa menutup warung kelontong, karena sepi pembeli. Kondisi jalan yang terendam banjir dan rusak menyebabkan pembeli tidak mau datang ke warung,’’ ujarnya.
Menurut sejumlah pemilik kios dan warga, air yang merendam Jl Barito Utara berasal dari limpasan Kali Banger. Beberapa titik tanggul jebol, sehingga air meluap kemudian merendam permukiman dan jalan.
Berdasarkan pantauan, rob merendam sekitar satu kilometer Jl Barito Utara, tepatnya di depan Kampung Rejoleksono, Kelurahan Mlatiharjo, Semarang Timur. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Lubang jalan berukuran cukup besar tidak terlihat, karena tertutupi genangan air. Tak jarang pengendara sepeda motor yang memilih nekat menerabas genangan, jatuh terperosok atau mengalami mogok mesin.
Terus Naik
Menjelang siang hingga petang, ketinggian limpasan air pasang terus naik. Air menggenangi puluhan kios dan rumah di sekitar Jl Barito Utara. Arus lalu lintas pun nyaris lumpuh. Sepeda motor dan mobil pribadi memilih menggunakan jalan alternatif lain. Hanya kendaraan berat seperti tronton dan truk boks yang dapat menerabas genangan air cukup tinggi.
Sementara itu, sejumlah kios terlihat ditinggalkan pemiliknya. Di antaranya bengkel las, warung kelontong, dan salon kecantikan. Tanggul Sungai Kali Banger terlihat jebol sepanjang lebih kurang 400 meter. Pemilik kios lainnya, Rozak (60) menegaskan, apabila tidak segera diperbaiki, jumlah pedagang yang merugi akan terus bertambah.
’’Kalau terus dibiarkan kondisi jalan seperti ini, kasihan kami para pedagang dan warga setempat. Harusnya Pemerintah Kota dapat bertindak cepat, karena rob mengakibatkan kerugian banyak pihak,’’ ujar pemilik bengkel las itu. (H40,H21-37)
Post Date : 30 Juni 2009
|