TEGAL(SINDO) – Empat kecamatan di Kota Tegal kemarin tergenang rob.Akibatnya ratusan rumah dan sejumlah tempat pendidikan tergenang air hingga selutut orang dewasa.
Rob yang menggenangi permukiman warga itu antara lain melanda Kelurahan Tegalsari dan Muarareja Kecamatan Tegal Barat; Kelurahan Panggung dan Mintaragen di Kecamatan Tegal Timur atau wilayah yang berada di pantai utara (pantura) sepanjang 6 km. Wali Kota Tegal Ikmal Jaya ditemui di sela-sela pengamatan mengatakan, rob yang menggenangi ribuan permukiman itu diakibatkan oleh faktor cuaca yang tak menentu. “Sepanjang tahun ini,curah hujan yang turun lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, menyebabkan permukaan air laut meninggi dan berakibat rob,” tuturnya,kemarin.
Pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan kajian penanggulangan banjir yang saat ini prosesnya tengah memasuki tahapan pembuatan detail engineering design (DED). Ikmal menegaskan, persoalan rob tidak akan bisa tertangani bila penanganannya masih dalam bentuk parsial atau sendirisendiri. Penangan yang efektif adalah secara terintegrasi atau bersama- sama dengan pihak lain. Pemerintah juga sedianya akan membangun 11 pintu air di sejumlah sungai yang berada di wilayah Tegal. Namun, pembangunan itu akan dilakukan terlebih dahulu di Sungai Kali Anyar sebagai bentuk percobaan.
“Kita lihat dulu apakah pintu air yang dibuat di Sungai Kali Anyar efektif.Bila itu memang sukses maka pembangunan akan berlanjut di sungai lain,”imbuhnya. Meski rob kian parah dan menggenangi beberapa institusi pendidikan seperti SD Mintaragen 9, SMK PGRI dan Kampus Universitas Panca Sakti (UPS) dan Kantor Dishubkominfo,namun pemkot belum ada niatan untuk merelokasi fasilitas tersebut.Alasannya, dana yang diubutuhkan cukup besar.Karena itu,pihaknya akan berkonsentrasi untuk upaya pencegahan rob. “Sedangkan kerugian petani tambak akan kita data jumlah kerugiannya.
Karena rob ini termasuk kategori bencana,maka akan kita usahakan bantuan dari dana penanggulangan bencana alam,”tandasnya. Sementara, warga Mintaragen yang menjadi langganan rob menagihjanjiwalikotayangakanmembangun pintu air di beberapa mulut saluran drainase di Kali Anyar.Warga sudah tidak sabar karena, sebelumnya niatuntukmembangunpintusudahakandilakukansecaraswadana. Namun, setelah mendengar janji Wali Kota, upaya itu dihentikan dan uang iuran dikembalikan. “Kapan pintu air dibangun. Padahal robnya semakin parah,” keluh Johari warga Mintaragen.
50 Rumah Disapu Lesus
Sedikitnya 50 rumah di Desa Kajenengan,Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal porak poranda setelah disapu angin puting beliung (lesus) yang melanda desa itu,sekitar pukul 16.45 WIB, kemarin. Belum diketahui adanya korban jiwa dalam musibah di ujung senja itu. Namun, kerugian yang dialami warga diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.Angin berkecepatan tinggi itu menerbangkan atap rumah warga hingga ke Desa Pulosari,Kecamatan Pemalang.
Camat Bojong Ahmad Zam Zami mengatakan, sebelum bencana itu terjadi Desa Kajenengan diguyur hujan deras.Tak lama berselang, muncul angin kencang yang bergulung-gulung dari arah barat. Angin berkecepatan tinggi itu berputar- putar dan bergerak cepat hingga merusak perumahan warga dan merobohkan pohon.“Musibah diawali hujan deras sesaat.Setelah itu, datang angin yang sangat kencang hingga menerbangkan atapatap rumah warga,” kata dia dihubungi SINDO,tadi malam.
Zam Zami menuturkan, berdasarkan informasi dari aparat desa setempat jumlah rumah warga yang terkena amukan angin tersebut mencapai 50 unit. (akrom hazami/kastolani)
Post Date : 05 Oktober 2010
|