Rob Kian Tinggi

Sumber:Suara Merdeka - 10 Mei 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SEMARANG - Tingginya air pasang atau rob yang terjadi beberapa hari terakhir diperkirakan masih berlangsung pekan ini. Kondisi ini tidak terlepas dari siklus periodik yang terpengaruh gravitasi bulan.

Pakar hidrologi Undip, Dr Ir Nelwan Dipl HE mengatakan, tinggi air pasang sebenarnya sejak zaman dulu sudah seperti itu. Hanya sekarang terlihat lebih tinggi dan meluas, karena diperparah tingkat penurunan permukaan tanah yang cukup cepat.

Persoalan tersebut semakin kompleks pengendaliannya karena sistem drainase buruk serta pengambilan air bawah tanah dan pengerukan dasar laut untuk proyek pelabuhan samudra.

Adanya megaproyek pengendalian banjir, di antaranya membuat rumah pompa dan kolam retensi di muara Kali Semarang dinilai tidak akan optimal apabila masalah penurunan tanah ini tidak pernah dikendalikan.  Nelwan menyebutkan, di kawasan pelabuhan, penurunan tanahnya bisa mencapai 15 cm/tahun. Sementara di Tanah Mas 8-10 cm/tahun dan Jl Pemuda 3-5 cm/tahun.

Dua Kali Ia menjelaskan, muka air laut ini akan rutin mengalami kenaikan dua kali sebulan, yakni ketika bulan baru dan bulan purnama. Kenaikan muka air laut diperparah dengan terjadinya pemanasan global dan pencairan air di kutub bumi.

Selama sepuluh tahun terakhir, ia mengamati ketinggian air pasang itu tidak berubah. Namun karena muka tanah menurun menjadikan air pasang terlihat semakin meninggi. ’’Bayangkan permukaan tanah turun sementara permukaan air laut naik. Itu ketinggianya bisa mencapai satu meter,’’ paparnya.

Pengamatan SM, air pasang tinggi ini terjadi mulai pukul 15:00 hingga pukul 20:00. Sejumlah tempat menjadi daerah langganan genangan rob, di antaranya Jl Agus Salim, Kota Lama, Bubakan, dan Bandarharjo. Aliran air Kali Asin dan Kali Semarang seringkali tidak mampu lagi menampung air hingga akhirnya meluap di jalanan. Warga pun terlihat menahan luberan air dengan karung-karung berisi tanah karena aliran air sudah melewati talut. (H22-18)



Post Date : 10 Mei 2010