JAKARTA (SI) – Banjir air laut pasang (rob) mulai mengancam aktivitas wilayah Jakarta Utara. Kemarin genangan air setinggi betis kaki dewasa, akibat meluapnya air laut ini meluas hingga masuk ke halaman Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara.
Menurut Umar, 30, karyawan kantin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, banjir Rob kali ini lebih besar dibandingkan banjir sebelumnya. Genangan air laut sebelumnya tidak pernah mencapai Jalan Baru Ancol Selatan atau akses masuk ke PN Jakarta Utara. Berdasarkan pantauan Seputar Indonesia,air mulai meluap sekitar pukul 08.00 WIB.Pada pukul 09.30 WIB ketinggian air pun meninggi mencapai betis kaki orang dewasa. Akibatnya kendaraan roda dua tidak dapat menuju PN Jakarta Utara.
“Saya terpaksa puter balik lewat Papanggo untuk menuju PN Utara,”ungkap Umar. Akibatnya banyak aktivitas di PN Jakarta Utara jadi sedikit terkendala.“Pihak-pihak yang beperkara banyak yang datang terlambat,” ungkap Humas PN Jakarta Utara Prim Haryadi. Sementara, rob yang terjadi di Jalan RE Martadinata juga menyebabkan seorang pengendara motor Edi, 39, terpaksa mendorong motornya yang mogok karena nekat menerobos genangan air setinggi 15-20 cm. Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono mengatakan saat ini pihaknya tengah berusaha mengatasi fenomena alam tersebut.
“Rencananya 2010 kami akan memasang pompa dekat kawasan Ancol,”ungkapnya. Sementara, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pemprov akan membangun tanggul penahan air pasang di kawasan pantai utara Jakarta dengan anggaran Rp4,5 miliar.Pembangunan ini sudah diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2010.“Ini untuk mengantisipasi perubahan iklim,”jelasnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Budi Widiantoro menambahkan, tanggul penahan air pasang akan dibangun di daerah Pasar Ikan, Marunda dan sebagian pesisir Kepulauan Seribu.
“Sekarang sedang dalam perencanaan. Kalau disetujui oleh dewan maka tahun depan akan kami buat,”jelasnya melalui pesan pendek. Tanggul akan dibuat dengan pancang beton dan batu kali.Tinggi tanggul mencapai dua meter sementara lebarnya bervariasi antara satu hingga dua meter.Dengan ketinggian yang ada, tambahnya, tanggul ini akan mampu mencegah air pasang yang sering terjadi di sekitar pantai utara.Terutama di kawasan Muara Baru, Pluit serta Marunda. Di Banten, beberapa daerah di provinsi tersebut masih terancam bencana banjir yang selalu terjadi setiap tahunnya.
Pasalnya, beberapa sungai di Banten sampai saat ini masih perlu dilakukan perbaikan untuk melancarkan air sungai saat musim hujan. Seperti halnya Sungai Cilemer, Kabupaten Pendeglang, hingga kini belum sepenuhnya dilakukan sodetan terhadap sungai yang berliku. Karena Pemerintah Provinsi Banten masih terkendala terhadap proses pembebasan lahan. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pemukiman Winarjono, mengatakan untuk di Sungai Cilemer pada 2009 ini,baru melakukan pembangunan tanggul yang dipasang beton dengan panjang 80 meter yang menghabiskan biaya Rp2,5 miliar.
“Di sungai yang sering menimbulkan banjir bagi daerah Patia dan sekitarnya itu baru dilakukan pembangunan beton,” terang Winarjono,kemarin. (isfari h/neneng/teguh m)
Post Date : 06 November 2009
|