SEMARANG UTARA- Ratusan rumah di wilayah RW 16 Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara tergenang rob, kemarin. Airnya masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 0,5 meter, sementara di jalan kampung berkisar antara 20 cm-50 cm. Hal itu dikemukakan Ketua RW 16, Kelurahan Tanjungmas, Suratno, kemarin.
Menurutnya, rob yang terjadi Minggu (28/6), dinilainya merupakan tertinggi pada bulan ini. Sebab, hampir semua rumah terkena rob, bahkan hingga di dekat jalan Arteri. Rob mulai masuk ke perkampungan sejak pukul 11.00 dan airnya mulai surut pada pukul 15.00.
’’Paling parah terjadi di wilayah RT 3, RT 4, dan RT 5. Hampir semua rumah di RT tersebut kemasukan rob. Jumlah rumah di wilayah RW 16 ada lebih dari 300 unit. Dari jumlah itu, sebanyak 50 persen terkena rob,’’ ungkapnya.
Meski langganan rob, kata dia, warga hanya bisa pasrah. Mereka sudah pernah mengajukan permintaan kepada pemerintah untuk dibangunkan sabuk pantai sebagai salah satu upaya mengurangi dampak rob. Namun, hingga kini belum terealisasi. ’’Meski rumahnya terkena rob, warga belum ada yang mengungsi,’’ jelasnya.
Lurah Tanjungmas Mardiyono SSos mengatakan, rencana pembangunan sabuk pantai itu sudah dibahas di tingkat Pemkot. Pihaknya berharap permasalahan rob secepatnya ditangani. ’’Sepertinya, penanganannya akan dikaitkan dengan proyek Kali Banger,’’ ujarnya.
Terpisah, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiksia Jateng, M Chaeran mengatakan, pada puncak musim kemarau, Agustus mendatang, diperkiran ketinggian rob mencapai 1,5 meter.
Hal itu dipengaruhi faktor pemanasan global, arus laut, dan bulan purnama. Ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak rob, seperti munculnya penyakit diare maupun penyakit kulit lainnya. Sebab, rob itu masuk ke pemukiman melalui sungai atau selokan yang kotor. ”Ke depan rob akan semakin tinggi,” katanya. (H3-56)
Post Date : 29 Juni 2009
|