Rob Genangi Rumah Warga Muarareja

Sumber:Suara Merdeka - 15 Oktober 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

TEGAL- Sejak tiga hari lalu, rob menggenangi perumahan di Kelurahan Muarareja. Bahkan pada Selasa (14/10) lalu, rob dengan ketinggian 40 cm tersebut sempat masuk ke rumah penduduk.

Suryanti (40) warga RT 4 RW 2 Kelurahan Muarareja mengaku air rob mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 06.00 dan mulai surut pukul 10.00. ”Saya juga kaget saat air masuk ke rumah. Biasanya tidak pernah terjadi,”sebutnya. Menurut dia, akibat rob sejumlah perabotan tumah tangga seperti kasur, kursi dan lemari terkena air.

Dikatakan, air rob masuk ke rumah baru terjadi Selasa. Sedangkan pada Minggu dan Senin, meski terjadi rob, air tidak sampai masuk ke dalam rumah. Rob yang terjadi kali ini menurut dia di luar perkiraan. Sebab biasanya rob terjadi pada pukul 16.00. Selain itu biasanya rob terjadi pada bulan Mei-Juni. Namun pada tahun ini dari Mei hingga Oktober masih terjadi rob.

Menurut dia, penduduk di lingkungan tersebut telah mengusulkan pembangunan tanggul di wilayah RT 4 RW II. Namun karena di sekitar wilayah tersebut ada perumahan maka warga diminta untuk merobohkannya terlebih dahulu.

”Kami sudah mengusulkan melalui rapat RT. Dari hasil rapat tersebut, warga diminta untuk merobohkan bangunan yang akan dibangun tanggul. Padahal untuk merobohkan perumahan itu dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Sedangkan saat ini belum ada dananya,”sebutnya.

Groin

Rob juga menggenangi perumahan warga di Muaraanyar, Kelurahan Muarareja. Darpinah (40) salah satu warga Muaraanyar RT 2 RW 3 mengatakan rob terjadi sejak Sabtu (11/10) . Ketinggian air mencapai 30 sentimeter.

Menurut dia, setelah dibangun tiga groin di wilayah tersebut air rob memang sudah tidak masuk ke rumah. Namun bila ketinggian air melebihi ketinggian itu air masih akan masuk ke dalam rumah.

Seperti yang dialami Lasmini (28), saat rob terjadi Sabtu (11/10) lalu, air sempat masuk ke dalam rumahnya setinggi 10 cm. Akibat rob yang terjadi setiap tahun, sejumlah tambak di wilayah tersebut rusak parah. Menurut Lasmini, setidaknya ada tujuh tambak bandeng yang rusak parah dan tidak bisa berfungsi lagi. ”Saat ini hanya tinggal satu tambak yang masih berfungsi,”sebutnya. (H45-52)



Post Date : 15 Oktober 2008