|
YOGYAKARTA - Banjir akibat air pasang (rob) di pesisir Semarang diprediksi makin besar akibat efek pemanasan global. Menurut Emi Dwi Suryanti, peneliti dari Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada, penyebabnya adalah adanya genangan air hujan, banjir kiriman, banjir lokal, serta saluran drainase yang kurang terawat. Aris Marfai, dosen Fakultas Geografi UGM, menambahkan bahwa perubahan penggunaan lahan di kawasan pesisir juga menjadi penyebab makin parahnya rob. "Perubahan penggunaan lahan itu dilakukan dengan cara menimbun dan meninggikan daerah tambak, rawa, dan sawah untuk berbagai penggunaan lain," ujarnya. "Sehingga ketika pasang, air laut tidak tertampung lagi dan kemudian menggenangi kawasan yang lebih rendah." Meski rob diprediksi makin besar, menurut Emi, masyarakat memilih bertahan dengan melakukan adaptasi, di antaranya dengan membuat talud, tanggul permanen, atau rumah panggung. "Alasan utamanya adalah dekat dengan sumber mata pencarian," katanya. Post Date : 04 November 2008 |