Rob Capai 1 Meter,2 Kelurahan Terendam

Sumber:Koran Sindo - 01 Juni 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SEMARANG (SI) – Genangan rob  di Kota Semarang kemarin kembali  meninggi. Ratusan rumah di dua  kelurahan yaitu Kuningan dan  Bandarharjo Kecamatan Semarang  Utara ikut terendam.Ketinggian  genangan rata-rata mencapai  lutut hingga paha orang dewasa. 

Bahkan,di beberapa titik di dalam  kampung, ketinggian genangan  bisa mencapai satu meter.  Rob mulai menggenang sekitar  pukul 14.00 WIB setelah air yang  berada di Kali Semarang dan Kali  Asin luber melewati tanggul sungai.  Ketua RT 01 RW VIII, Kelurahan  Kuningan, Denny menuturkan,  dibandingkan sebelumnya,  rob yang terjadi kemarin paling  tinggi. ”Kalau dulu pas awal bulan  memang tinggi. Kemudian sudah  mulai sedikit-sedikit, lha ini tinggi  lagi.

Rumah saya saja sampai  kemasukan itu,lihat itu,masuknya  dari rembesan belakang rumah sama  depan rumah. Jika sudah begini,  semuanya jadi repot,”ujarnya  sembari menunjukkan rumahnya.  Dia menyebutkan, di lingkungannya  yang merupakan perumahan  Pondok Mas, rata-rata memang  terendam rob. Bahkan, setiap kali  terjadi puncak rob, kawasan tersebut  selalu terendam.

”Pasti itu, semua  limpasan air dari Kali Semarang  masuk ke sini semua. Yang  rumahnya paling rendah ya paling  parah,”katanya.  Senada dengan Denny, Hendriyanto,  warga Jalan Kayu Mas Timur  No 1 juga mengeluhkan hal serupa.  Akibat terendam rob rumah miliknya  tidak laku dijual.  ”Padahal sudah satu tahun ini  saya tawarkan, tapi tidak ada  satupun yang dating menawar.Apa  nggak kebangeten kalau sudah  begini, setiap kali datang rob pasti  terendam,”keluhnya. 

Di Kelurahan Bandarharjo,  meski tidak sampai mengungsi,namun  ketinggian genangan di kawasan  itu, disebut-sebut paling  tinggi.Seperti di kawasan Jalan Lodan  Raya misalnya,ketinggian bisa  sampai lutut hingga paha orang dewasa.  ”Kalau di dalam kampungnya  bisa lebih dalam lagi.Di tempat  saya itu ada yang sampai satu meter.  Padahal kemarin (hari sebelumnya),  tidak setinggi ini lho,”  ujar Solikin,38,warga RT 08 RW 03  Bandarharjo. 

Karena kerap terendam rob,  masyarakat mengaku sudah jengah  dan putusa asa. Bahkan, kata dia,  masyarakat sudah tidak percaya  lagi dengan pemerintah karena  persoalan rob di kawasan tersebut  hingga kini belum ada pemecahannya.  ”Tidak pernah ada langkah  kongkret.Akhirnya warga yabergerak  sendiri semampunya menambah  ketinggian tanggul dengan  karung pasir dan sebagainya.Paling  tidak, bisa meminimalisir lah.Tapi  ya, kita tidak tahu sampai kapan  bisa bertahannya,”tambahnya. 

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi  dan Geofisika (BMKG)  Jateng M Chaeran mengatakan,  puncak rob pada Mei ini,memang  terjadi pada awal dan akhir.Paling  tidak pada awal Juni rob cukup  tinggi juga masih terjadi. Ketinggian  muka air laut bisa mencapai  1,5 meter dari kondisi normalnya. 

”Nanti pada Juli pertengahan  bisa naik tinggi lagi.  Setelah itu,nanti akan terjadi pada  November awal atau akhir,” ungkapnya.  (susilo himawan) 



Post Date : 01 Juni 2009