|
SUMBER(SINDO) Sedikitnya empat ribu pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kab Cirebon, hari ini, dipastikan tidak mendapatkan pasokan air bersih. Hal ini disebabkan stok air bersih milik PDAM Kab Cirebon yang berada di penampungan Sungai Kumpul Kuista sudah habis terkuras.Karena itu, ribuan pelanggan dan warga di tiga kecamatan kini kesulitan mencari sumber air bersih. Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM Kab Cirebon Ade Kusnindar, saat dihubungi SINDO mengonfirmasikan, habisnya stok air bersih bagi empat ribu pelanggan PDAM, terdapat di tiga kecamatan, yakni Kec Kapetakan, Suranenggala, dan Kec Gunung Jati. Hari ini (kemarin) merupakan hari terakhir PDAM dapat menyuplai air bersih bagi pelanggan di wilayah Cirebon bagian utara. Di tempat itu, sedikitnya ada empat ribu pelanggan yang tidak dapat kami penuhi kebutuhan air bersih. Kondisi ini diprediksi akan terus berlangsung hingga musim kemarau usai,papar Ade. Dia menjelaskan, habisnya stok air bersih diakibatkan volume air di pengolahan bendungan karet Sungai Kumpul Kuista sudah habis. Karena itu, pihaknya tidak dapat melayani para pelanggan yang sumber airnya dari Sungai Kumpul Kuista. Selain itu, beberapa titik pelanggan PDAM yang berada di Kab Cirebon pun rawan kekurangan pasokan air bersih. Hal itu disebabkan berkurangnya pasokan air dari mata air Cikalahang dan Cibodas yang kini sudah menurun hingga 30%.Kemungkinan besar dari 23 ribu pelanggan PDAM di Kab Cirebon, sebagiannya tidak akan bisa kami layani. Saat ini saja, debit air secara total yang kami miliki hanya mencapai 70 liter/detik. Sementara pada waktu normal mencapai sekitar 100 liter/detik,ungkap Ade. Menurut dia, saat ini pihaknya tengah berusaha untuk melakukan pemerataan aliran dengan sistem giliran. Selain itu, pihaknya akan melakukan pasokan air secara langsung kepada para pelanggan dengan menggunakan kendaraan tangki. Bupati Cirebon Dedi Supardi mengungkapkan, pihaknya telah menginstruksikan kepada PDAM Kab Cirebon agar melakukan upaya untuk memenuhi keperluan air bersih bagi para pelanggan dan warga yang berada di wilayah Kab Cirebon bagian utara. Saya sudah menginstruksikan kepada PDAM Kab Cirebon segera mengantisipasi krisis air bersih ini, dengan langsung menyuplai ke daerahdaerah yang rawan air bersih, terang Dedi. Dia menjelaskan, sedikitnya PDAM akan mendistribusikan sekitar 2030 tangki ke daerahdaerah yang rawan air bersih. Hal itu, lanjut Dedi, mesti diprioritaskan bagi daerah-daerah pelanggan PDAM yang sudah tidak menerima pasokan. Berdasarkan hasil pantauan SINDO,saat ini warga di wilayah Desa Pegagan Lor,Kec Kapetakan rata-rata memperoleh air bersih dengan cara membeli dari desa tetangga. Untuk mendapatkan satu jerigen air sebanyak 20 liter, warga harus mengeluarkan dana sekitar Rp1.500. Sudah hampir dua pekan, desa kami sudah tidak dialiri air bersih. Bahkan, untuk mendapatkan satu jerigen air bersih, kami harus berjalan hingga satu kilometer, ujar Utik, seorang warga setempat. (tantan sulthon) Post Date : 09 Agustus 2007 |