Ribuan Warga Mulai Krisis Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 09 Mei 2008
Kategori:Air Minum

BUMIAYU- Ribuan warga dari ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Tambakserang, Kecamatan Bantarkawung, Brebes mulai krisis air bersih. Pasalnya, air sumur dan mata air yang biasa dimanfaatkan warga mulai menyusut.

Sekretaris Desa (Sekdes) Tambakserang, Darto mengatakan, warga yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih berada di Dukuh Kampung Baru (250 KK) dan Dukuh Parigi (87 KK). Sulitnya mendapatkan air bersih juga dirasakan oleh warga di Dukuh Limbangan, Karang Tengah dan Karanganyar.
Darto mengatakan, krisis air bersih terjadi setelah air sumur milik warga menyusut awal Mei ini.

Akibatnya untuk mendapatkan kebutuhan air, warga harus berjalan kaki menuju sumber-sumber air yang jaraknya mencapai 2 kilometer.  ”Parahnya lagi, debit mata air terdekat juga menyusut,” ucap Darto. Menurut dia, krisis air bersih selalu dialami oleh warga desanya setiap tahun. Biasanya terjadi Agustus hingga November. Jika sampai Desember hujan belum turun, krisis berlanjut hingga Januari.

Penampungan Air

”Tapi sekarang baru memasuki Mei sumur-sumur warga sudah mulai menyusut. Satu atau dua bulan ke depan kondisinya akan lebih parah,” ujarnya.

Dikatakan, krisis air bersih sebenarnya bisa diatasi jika dibangun sarana pengelolaan air bersih. Caranya dengan mengalirkan air dari sumber mata air Surian ke bak penampungan.

”Namun untuk merealisasikan rencana tersebut butuh biaya besar, jarak mata air Surian mencapai lebih dari 3 kilometer,” kata Darto.

Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Bantarkawung, Nono Martono SH mengatakan, program penyediaan dan pengelolaan air bersih untuk Desa Tambakserang sudah diusulkan melalui kegiatan musyawarah rencana pembangunan kecamatan (Musrenbang).

”Kami sudah mengusulkan pembangunan bak penampungan air untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dirasakan sebagian warga Tambakserang setiap musim kemarau,” jelas Nono.

Selain Tambakserang, kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau juga dirasakan oleh sebagian warga masyarakat di Desa Cinanas, Cibentang, Telaga, Karangpari dan Waru.

”Di desa tersebut sudah ada sumber-sumber air. Tinggal dilakukan pengelolaannya untuk mengatasi kesulitan warga mendapatkan air bersih,” kata dia. (H51-17)



Post Date : 09 Mei 2008