|
Bekasi, Kompas - Sedikitnya 1.500 keluarga di beberapa perumahan di Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Kamis (1/2) mengungsi ke beberapa tempat penampungan. Sekitar 1.500 keluarga lainnya bertahan tetapi bersiaga karena genangan air terus meninggi. Berdasarkan pantauan Kompas pada Kamis siang, penghuni kompleks Perumahan Graha Prima dan beberapa perumahan lainnya di Desa Mangunjaya berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka. Ketinggian air di tempat itu mencapai 1,5 meter. Pejabat Kepala Desa Mangunjaya Nurjayadi mengungkapkan, kawasan perumahan di desanya sudah terendam air sejak Rabu (31/1) dan genangan semakin meninggi sejak Kamis pagi. "Kami sudah menyiapkan pos penampungan, termasuk ruang kelas di SMA Negeri III dan SMP Negeri VII serta masjid setempat. Namun, sampai siang ini kami belum mendapat bantuan dari pemerintah walaupun tadi saya sudah melaporkan kondisi ini. Saya diharuskan membuat surat permohonan ke Dinas Sosial," ujar," kata Nurjayadi. Sejumlah warga yang mengungsi juga mengeluhkan minimnya bantuan dari pemerintah. Mereka juga mengaku kelaparan karena sejak Kamis pagi belum makan. Warga juga kesulitan memasak karena peralatan dapur nyaris tidak ada. Beberapa warga lain secara swadaya membantu sekadarnya, terutama berupa mi instan dan minuman. Sekolah terganggu Banjir yang melanda wilayah Bekasi juga mengakibatkan kegiatan belajar-mengajar di sejumlah sekolah terganggu. Di Kota Bekasi, kegiatan belajar dan mengajar di belasan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) terganggu karena air menggenangi ruang kelas. Sementara di Kabupaten Bekasi, beberapa sekolah menengah diliburkan karena kelas menjadi penampungan korban banjir. Murid-murid di beberapa sekolah menengah di Kota Bekasi terpaksa dipulangkan lebih awal setelah genangan air semakin tinggi menjelang siang. Di SMP Negeri 19 Bekasi dan SMA Negeri 10 Bekasi di Medan Satria, tinggi genangan mencapai satu meter. Di SD Negeri Durenjaya VII, misalnya, belasan murid tidak ke sekolah karena rumah mereka banjir. Kepala Seksi Kurikulum dan Kelembagaan Pendidikan Menengah di Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Dedi Djunaedi, mengakui, banjir mengganggu kelancaran kegiatan di sekolah. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat di Dinas Sosial, Perlindungan, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bekasi, Jubaedi Mansyur, mengatakan, kondisi Kali Bekasi siaga satu. (cok) Post Date : 02 Februari 2007 |