Ribuan Warga Masih Terperangkap Banjir

Sumber:Suara Pembaruan - 02 Februari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
[JAKARTA] Ribuan warga Jakarta dan sekitarnya hingga Sabtu (2/2) pagi masih terperangkap banjir. Mereka tersebar di seluruh wilayah, baik yang terperangkap di tingkat dua rumah mereka, maupun yang terjebak di tengah jalan akibat jalur jalan terputus karena banjir, termasuk ratusan kendaraan di jalan tol bandara.

Ribuan warga yang terjebak di rumah, seperti di Kampung Kelingkit, Rawa Buaya, Jakarta Barat, lalu di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Duri Kosambi, Semanan, dan sisi rel KA Cengkareng, Jakarta Barat. Juga di Jalan Ciledug Raya. Lalu warga yang tinggal di sisi Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur. Termasuk sebagian warga yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di sejumlah wilayah itu, ketinggian air berkisar 50 cm hingga mencapai leher orang dewasa atau sekitar 120 sentimeter (cm).

"Saya dan keluarga tidak bisa kemana-mana karena genangan air di luar sudah mencapai hidung," ujar Kasim, warga Kampung Kelingkit, Rawa Buaya.

Warga sulit keluar rumah untuk membeli bahan makanan. Sementara sebagian warga lagi sudah mengungsi sejak Jumat (1/2) sore. Wardi, warga penjaringan mengatakan, belum ada bantuan dari Pemerintah Provinsi untuk warga. "Saat ini banyak warga terutama anak kecil belum sarapan dan sebagian terserang demam," katanya.

Sementara itu, sebagian warga Kompleks Kodamar dan Kelapa Gading, Jakarta Utara, memarkirkan mobilnya di atas Jalan Tol Wiyoto Wiyono sejak Jumat malam. Hingga Sabtu pagi, puluhan kendaraan itu ditinggal di atas tol, begitu juga ratusan sepeda motor.

Berdasarkan pantauan SP Sabtu (2/2) pagi, puluhan mobil dari atas jalan layang Tol Wiyoto Wiyono tidak bisa keluar di pintu keluar Cempaka Putih karena genangan air di sana sudah mencapai 40 cm, termasuk jalan ke arah Perintis Kemerdekaan dan Jalan Yos Sudarso yang digenangi air setinggi 40-50 cm hingga ke Plumpang, Jakarta Utara.

Jakarta kembali terkepung genangan air saat diguyur hujan lebat yang terjadi sehari semalam sejak Kamis hingga Jumat (1/2) malam. Ketinggian air di sejumlah wilayah seperti Jakarta Selatan (Jaksel) mencapai 50-60 cm, kemacetan parah pun tak terelakkan.

Jalan Kemang Timur Raya dari arah Prapanca ke Mampang, terputus. Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Selain itu jalan Pela Mampang dan Prapanca genangan air mencapai selutut orang dewasa. Jalan protokol Sudirman arah ke selatan pun digenangi air selutut orang dewasa.

Reza (34) setelah melintas di jalan Sudirman, yang berbatasan antara Jakarta Pusat dan Selatan mengeluh setelah terjebak macet di Prapanca, Jaksel. "Kalau di Sudirman lalu lintas mulai lancar, mungkin banyak orang-orang yang takut menggunakan mobil untuk melintas di ruas ibukota. Kalau tahu seperti ini lebih baik saya tidak keluar rumah. Apalagi kalau banjir musiman tiba, pastinya Jakarta lumpuh total," katanya.

BMG Minta

Sementara itu, Kasubid Informasi Iklim dan Agroklimat BMG Soetamto mengatakan, seminggu ke depan curah hujan masih akan sama dan dia meminta warga yang berada di kawasan bercurah hujan tinggi di kawasan utara dan timur yang meliputi Cengkareng, Kemayoran, dan Halim untuk berhati-hati.

"Memasuki bulan Februari memang pertanda puncak hujan. Sebenarnya tanda-tanda ini mulai terlihat dua hingga tiga hari lalu. Seminggu ke depan pun Jakarta akan diselimuti awan hitam tebal," ujarnya.

Ditambahkan, curah hujan yang akan turun di wilayah Jakarta dan sekitarnya disebabkan pertemuan angin dari timur dan barat daya yang bertemu di Bengkulu ke Lampung menuju Pulau Jawa.

Intensitas curah hujan di wilayah utara dan timur disebutkan Soetamto tinggi dengan intensitas 300 milimeter per hari. Sedangkan wilayah Selatan dan Barat di sekitar Bintaro, Depok, Tangerang, Kebon Jeruk, Palmerah dikategorikan ringan dan sedang dengan intensitas 200 mm per hari.

Sementara itu, sejumlah kawasan perumahan dan ruas jalan utama di Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam air setinggi 30-100 cm akibat hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (31/1) malam hingga Jumat sore. Buruknya drainase di Kota Bekasi membuat air tetap bertahan di permukiman penduduk.

Perumahan yang masih terendam hingga Sabtu pagi seperti Perumnas III, Perumahan Duren Jaya, Bekasi Timur, Perumahan Jatisari, Bekasi Barat, Perumahan dosen IKIP, Kecamatan Jatiasih, Perumahan Jatibening Permai, Kecamatan Pondok Gede, dan Perumahan Galaxi, Kecamatan Bekasi Selatan.

Sementara ruas jalan yang terendam banjir, sebagian jalan Ahmad Yani, Jalan Raya Kalimalang, dan Jalan KH Nur Alie, Bekasi. Pada Jumat (1/2), sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir tampak sibuk memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi. Bahkan ada sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya yang terbebas dari banjir.

Imam (32), warga Jalan Nusantara, Perumnas III mengatakan, ketika hujan baru datang selama dua jam, ketinggian air di rumahnya telah mencapai satu meter. Penyebab banjir, menurut dia, karena saluran air di hampir semua kawasan perumahan itu mampet akibat banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan. Selain saluran air tidak pernah dikeruk, lokasi perumahan itu juga berada di dataran rendah. [ASR/HTS/ATW/N-3/Y-4]



Post Date : 02 Februari 2008