Ribuan Warga Krisis Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 04 Oktober 2011
Kategori:Air Minum

SEMARANG– Ribuan pelanggan PDAM Tirta Moedal di Kecamatan Pedurungan, Gayamsari, Genuk dan sebagian Kecamatan Tembalang sudah sepekan terakhir mengalami krisis air.

Penyebabnya, suplai air bersih dari PDAM macet tanpa diketahui alasannya. “Sudah satu minggu ini air macet.Untuk keperluan mandi dan buang air, saya harus mengungsi ke kantor di kawasan Tri Lomba Juang,” kata Bowo, 38,warga Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan,kemarin. Bowo memang pantas mengeluh karena suplai air bersih hanya diperoleh dari PDAM. Namun, Perusda pengelolaan air bersih tersebut hingga kini tidak menjelaskan penyebab terhentinya suplai air ke sejumlah kecamatan itu.

”Kalau pelanggan terlambat bayar saja sudah langsung didenda.Tapi apa timbal baliknya. Informasi mengenai macetnya air saja tidak disampaikan,”kata Bowo. Selain mengganggu aktivitas warga, terhentinya suplai air bersih ini membuat pelanggan harus mengeluarkan biaya ekstra.”Kebutuhan masak dan minum beli galonan. Untuk mencuci diserahkan ke laundry, hal mendesak lain saya beli air bersih jeriken,” papar Bowo.

Keluhan serupa juga disampaikan pelanggan lain,Gia Yussi Damayanti, 27,warga Perum Ketileng Indah,Kecamatan Tembalang. Sejak pertengahan September hingga awal Oktober ini sudah dua kali terjadi penghentian suplai air. Warga Jalan Kangguru Utara, Kelurahan Gayamsari,Sutardi, 53, mengaku sudah empat hari ini keluarganya membeli air jeriken dan air kemasan isi ulang dengan harga Rp2.500 per jeriken. Wali Kota Semarang Soemarmo HS yang dikonfirmasi terkait hal itu menyayangkan sikap PDAM yang tidak segera menginformasikan pemutusan sementara suplai air bersih kepada pelanggan.

Semestinya PDAM bisa meniru langkah PLN yang selalu memberitahukan lewat media jika terjadi pemadaman bergilir. ”Manajemen sudah saya tegur untuk memperbaiki pelayanan,” papar Soemarmo. Direktur Teknik PDAM Tirta Moedal Yunus Slamet Riyadi meminta maaf atas munculnya gangguan suplai air selama sepekan terakhir. agus joko/amin fauzi



Post Date : 04 Oktober 2011