|
BUMIAYU- Kesulitan air bersih mulai dialami ribuan kepala keluarga (KK) di Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Brebes. Hal itu terjadi karena sumber-sumber air milik warga mengering. Warga yang sulit mendapatkan air bersih berada di Dukuh Glempang, Krajan, Kalibata, Waru dan Penyingkir. Catatan yang diperoleh dari pemerintah desa, lima pedukuhan itu dihuni oleh 1.000 kepala keluarga (KK). ”Dalam satu bulan terakhir, sumur-sumur warga mulai kering. Kondisi itu menyulitkan warga dalam memperoleh kebutuhan air bersih,” kata Fakih (40). Untuk memperoleh air bersih warga memanfaatkan sungai. Beberapa warga juga membuat sumur baru di dasar sungai. Menurut Fakih, krisis air bersih merupakan persoalan klasik yang dialami oleh warga setiap tahun. Namun demikian, belum mendapatkan penanganan pemerintah.”Persoalan ini hampir setiap tahun terjadi tetapi belum pernah ada penanganannya,” kata dia. Ajukan Anggaran Kades Pagojengan Suid saat kepada Suara Merdeka mengatakan pihaknya tidak lepas tangan terhadap persoalan tersebut. Tahun ini, pihaknya berencana membangun sarana air bersih dengan memanfaatkan mata air Bolang yang berlokasi di perbatasan Desa Kretek.Dengan debit yang cukup besar, mata air Bolang diyakini mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga di empat pedukuhan. Hanya saja dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebab, jarak mata air dengan pedukuhan mencapai 4 kilometer. ”Dari konsultasi kami dengan anggota DPRD Brebes, mereka menyambut positif rencana ini,” kata Suid. Bersama lembaga desa, pihaknya akan segera menyusun rencana anggaran (RAB). Namun dari perhitungan kasar diperlukan biaya sedikitnya Rp 100 juta. ”Kalau RAB sudah selesai akan kami ajukan kepada pemkab,” katanya. (H51-52) Post Date : 17 Juni 2008 |