CALON pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang masuk dalam daftar tunggu, saat ini mencapai 20 ribu orang. Besarnya jumlah daftar tunggu ini disebabkan masih minimnya debit air yang dimiliki PDAM Tirta Anoa.
Kepala Bidang Humas PDAM Tirta Anoa Kendari Sarmin mengatakan, saat ini, debit air yang tersedia hanya 29,6 liter per detik. Padahal, dengan kondisi pelanggan yang ada saat ini plus daftar tunggu, debit ideal yang harus dimiliki PDAM setidaknya 400 liter per detik.
"Kalau debit air ini bisa tercapai, maka kami optimistis bisa mengurangi daftar tunggu yang ada," ujar Sarmin di Kendari, Selasa (15/3). Dia menambahkan, untuk meningkatkan kapasitas air diperlukan mesin pompa yang baru karena yang dimiliki PDAM saat ini sudah tua.
Untuk peremajaan mesin pompa tersebut, PDAM Kendari sudah mengajukan permintaan ke pemerintah pusat agar anggaran pengadaannya bisa dialokasikan pada 2012 mendatang melalui APBN. Saat ini, PDAM Tirta Anoa Kendari memiliki tiga unit sumber mata air, yakni Unit Pohara yang melayani konsumen di tujuh kecamatan dengan 18 ribu pelanggan. Kemudian, Unit Anduonohu melayani tiga kecamatan dengan 3.000 pelanggan, dan Unit Gunung Jati yang melayani satu kecamatan dengan 150 pelanggan.
Akibat minimnya debit air tersebut, distribusi air bagi pelanggan PDAM pun terpaksa digilir, sekali dalam tiga hari. Akibatnya, banyak pelanggan yang kekurangan air bersih sehingga berdampak pada menjamurnya bisnis air bersih di kota ini.
Hal ini cukup ironis dengan hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sultra yang menyatakan bahwa, PDAM Kendari justru kehilangan produksi air yang mencapai 2,34 juta kubik dalam kurun waktu 2007-2008. Akibat kehilangan ini, PDAM Kendari mengalami kerugian sekamir Rp6,7 miliar.
Selain debit air yang minim, kualitas air yang dialirkan ke pelanggan pun buruk karena keruh. Alasan yang diberikan pihak PDAM adalah adanya kebocoran pipa distribusi sehingga air lumpur merembes masuk. Untuk melakukan perawatan atau penggantian pipa bocor, pihak PDAM mengaku kesulitan dana.
Sebagai dampak dari semua itu, Lembaga Konsumen PDAM Kendari pernah melansir bahwa sekamir 2.000 pelanggan PDAM dalam kurun waktu antara 2004-2008 berhenti menjadi pelanggan karena buruknya layanan yang diberikan.
Post Date : 16 Maret 2011
|