Ribuan Sambungan Air Dicabut

Sumber:Koran Sindo - 10 Januari 2011
Kategori:Air Minum

BEKASI (SINDO) – PDAM Tirta Bhagasasi mencatat 21.000 sambungan pelanggan dicabut hingga akhir 2010.Pencabutan dilakukan karena puluhan ribu pelanggan tersebut menunggak pembayaran rekening.

Kepala Humas PDAM Tirta Bhagasasi Wawan Hermawan mengatakan, jumlah pelanggan PDAM yang berada di Kota/Kabupaten Bekasi sekitar 169.000 pelanggan. Dari jumlah tersebut hanya 148.000 pelanggan yang masuk dalam kategori pelanggan aktif. Sementara itu, 21.000 pelanggan masuk dalam kategori pelanggan non-aktif. Sebab, mereka menunggak pembayaran rekening lebih dari tiga bulan. ”Sesuai ketentuan yang ada pada kami (PDAM) pelanggan menunggak lebih dari tiga bulan,akan dilakukan pencabutan sambungan air,” ungkap Wawan Hermawan kemarin. Hingga akhir 2010 ini, PDAM telah mencabut 21.000 sambungan air pelanggan yang didominasi pelanggan rumah tangga.

Wawan menuturkan, dicabutnya sambungan air tersebut tidak serta-merta membuat pelanggan yang bersangkutan terbebas dari utang.Untuk pelanggan yang ingin memasang kembali sambungan airnya, dalam kurun waktu kurang satu tahun dari masa pencabutan harus membayar jumlah tunggakan rekening terlebih dahulu. Selain pencabutan sambungan air,PDAM Tirta Bhagasasi juga bekerja sama dengan Kejari Bekasi untuk menagih pelanggan yang menunggak rekening air di atas Rp1 juta. ”Setiap bulan kami memberikan data 1.000 pelanggan kepada Kejari Bekasi yang menunggak rekening tersebut,”tuturnya. PDAM menggandeng Kejari Bekasi karena sulitnya menagih tunggakan rekening air tersebut.

Padahal, bila dapat membayar air tepat waktu, mereka membantu masyarakat lain yang masuk dalam daftar waiting list sebagai pelanggan air sekitar 70.000 orang. Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi Abdul Muin menuturkan, sah-sah saja bila PDAM mencabut sambungan air pelanggan yang menunggak rekening.Begitu pula, terhadap kerja sama antara PDAM dengan Kejari Bekasi untuk penagihan rekening tunggakan pelanggan. (wahab firmansyah)



Post Date : 10 Januari 2011