|
SOREANG, (PR).- Hujan deras yang turun dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan ribuan rumah di sejumlah wilayah di Kab. Bandung, terendam banjir, Selasa (8/4). Di Kec. Majalaya, sebanyak 4.523 rumah di empat desa terendam banjir sejak sekitar pukul 2.00 WIB. Bahkan, rumah-rumah yang berada di bantaran Sungai Citarum, tergenang air hingga ketinggian 2 meter. Empat desa yang disambangi banjir itu adalah Desa Majasetra, Sukamaju, Majalaya, dan Desa Majakerta. Menurut Camat Majalaya, Yiyin Sodikin, sebanyak 2.155 rumah di Desa Majalaya digenangi air setinggi pinggang orang dewasa. Sedangkan rumah yang terendam banjir di Desa Sukamaju sebanyak 918 rumah, 833 rumah di Majakerta, dan 657 rumah di Majasetra. "Namun warga tidak ada yang mau dievakuasi. Mereka tetap ingin bertahan di rumahnya masing-masing," kata Yiyin. Berdasarkan pemantauan "PR", hingga kemarin siang air masih menggenangi beberapa rumah warga dan sejumlah ruas jalan di Kec. Majalaya. Menurut Ketua RT 03 RW 03 Desa Majasetra, Aming, sampai pukul 15.00 WIB, rumahnya masih direndam banjir setinggi lutut. "Sekarang warga di RW 03 sedang sibuk mengeluarkan air dan lumpur dari rumah dan membuat sekat agar banjir tidak masuk lagi," tambahnya. Banjir juga menggenangi sebagian Jalan Raya Laswi. Jalan yang menghubungkan Kec. Ciparay dengan Majalaya itu, tergenang air setinggi betis orang dewasa. Begitu pun di jalan yang menghubungkan Kec. Majalaya dengan Rancaekek. Para pengendara sepeda motor dan mobil mengalami kesulitan melewati jalan-jalan tersebut, sehingga sebagian di antaranya harus dibantu warga setempat. Banjir juga terjadi di Desa Rancakasumba, Kec. Solokanjeruk, dan Kampung Sapan, Desa Tegalluar, Kec. Bojongsoang Kab. Bandung. Puluhan rumah, fasilitas umum seperti sekolah, kantor desa dan kecamatan serta sawah di daerah tersebut digenangi air setinggi lutut. Sementara itu, di Kel. Andir Kec. Baleendah, sebanyak 2.568 rumah yang tersebar di 10 RW terendam banjir dengan ketinggian air 70-150 cm. Hujan deras yang mengguyur Kab. Bandung membuat air Sungai Citarum meluap dan menggenangi permukiman di sekitarnya, termasuk kantor Kelurahan Andir. "Hujan deras dari magrib hingga hampir tengah malam membuat air naik dengan cepat. Yang paling parah adalah RW 06, 13, 07, dan RW 09. Ketinggian airnya mencapai perut orang dewasa," kata Kasie Pembangunan Kelurahan Andir, Asep Suherman. Sementara itu, sekitar 1.000 rumah di Kec. Dayeuhkolot terendam banjir karena hujan deras menyebabkan air Sungai Citarum meluap. Banjir bandang Belasan rumah, termasuk dua pabrik tahu dan masjid di Kampung Ciselang Desa Sukasirna, Kec. Sukaluyu Kab. Cianjur dilanda banjir bandang, akibat meluapnya Sungai Cijurang. Genangan air di rumah warga mencapai ketinggian lutut orang dewasa. Bahkan, di ruas jalan depan rumah warga, ketinggian air sempat mencapai ketinggian perut orang dewasa. Berdasarkan informasi Selasa (8/4), hujan sangat deras mulai mengguyur kawasan itu sejak Senin (7/4) sore hingga Selasa dini hari. Tingginya curah hujan mengakibatkan aliran Sungai Cijurang mulai meluap, Senin sekitar pukul 20.00 WIB. Selain itu, beberapa hektare sawah yang baru ditanami padi di sepanjang ruas Jalan Raya Baru Tungturunan Kec. Sukaluyu Kab. Cianjur, terendam banjir. Lahan sawah yang terendam banjir di antaranya berada di Kampung Panuusan dan Pasirastana di Desa Sindangraja, Kampung Lio dan Ciselang Desa Sukasirna Kec. Sukaluyu. Umumnya petani baru mengetahui lahan mereka dilanda banjir, Selasa pagi. Jembatan ambruk Sementara itu, kirmir dan fondasi jembatan Cipinang sepanjang 10 meter yang menghubungkan ibu kota Kec. Bantarujeg dengan Desa Wado Wetan, Kec. Bantarujeg, ambruk tergerus arus air sungai. Menurut Camat Bantarujeg, H. Kartawijaya, ambruknya kirmir dan fondasi jembatan sebelah timur itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB setelah hujan deras mengakibatkan air sungai meluap hingga ketinggian sekitar 3 meter. (A-116/A-125/CA-164/CA-168/C-31) Post Date : 09 April 2008 |