Ribuan Rumah Terendam di Banten

Sumber:Suara Pembaruan - 28 November 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

[PANDEGLANG] Hujan deras yang mengguyur wilayah Banten selama beberapa hari terkahir mengakibatkan banjir di Banten bagian selatan, khususnya Kabupaten Pandeglang dan Lebak. Kedua kabupaten ini menjadi langganan banjir setiap tahun dan belum ada solusi yang tepat untuk mengatasinya. Banjir akibat meluapnya air Sungai Ciujung di Kabupaten Lebak dan di Kabupaten Pandeglang akibat meluapnya Sungai Cilemer dan Ciliman.

Berdasarkan data, 10 kecamatan di Pandeglang terendam banjir, yakni Kecamatan Patia, Pagelaran, Sukaresmi, Panimbang, Sobang, Angsana, Sindangresmi, Cisata, Munjul, dan Labuan. Di Kabupaten Lebak, terdapat lima kecamatan yang terendam banjir, yakni Wanasalam, Gunung Kencana, Leuwidamar, Banjarsari, dan Rangkasbitung.

Untuk wilayah Pandeglang, ribuan rumah warga tergenang banjir dengan ketinggian air satu hingga dua meter. Ribuan warga terpaksa mengungsi karena kondisi rumah mereka sangat memprihatinkan. Selain itu, ratusan hektare sawah juga tergenang banjir, sehingga padi sawah milik para petani di wilayah itu dipastikan akan gagal panen jika hujan terus mengguyur wilayah itu selama beberapa hari mendatang.

Mengungsi


Camat Panimbang, Kabupaten Pandeglang Anwari ketika dihubungi, Jumat (27/11) menjelaskan, hingga saat ini masih banyak rumah warga yang tergenang banjir. Kondisi air memang perlahan surut, namun warga tetap berada di tenda pengungsian karena khawatir akan terjadi banjir susulan.

"Pada saat awal, jumlah rumah warga yang terendam banjir 3.150 rumah dan sawah yang terendam sekitar 6.000 hektare (ha). Banjir yang terparah terjadi di Desa Mekarsari dan Panimbangjaya. Ketinggian air di dua desa ini mencapai tiga meter. Warga terpaksa menyelamatkan diri di loteng rumah, sambil menunggu bantuan. Petugas dari Kepolisian Resor (Polres) Pandeglang dan Brimob menerjunkan anggotanya ke lokasi dan mengevakuasi warga menuju tenda-tenda pengungsian," katanya.

Camat Sukaresmi Suaedi Kurdiatna mengungkapkan, jumlah rumah yang terendam akibat meluapnya Sungai Ciliman dan Cilemer sebanyak sekitar 800 rumah. Banjir terparah terjadi di Desa Kubang Kampil, Perdana, Pasir Kadu, Cikuya, Sukaresmi dan sebagian di Desa Cibungur. Tidak hanya itu, tiga rumah milik Piah (60), Masdam (40), dan Pandul (55) warga Desa Kubangkampil hanyut terbawa arus air. Penghuninya dievakuasi, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Di Kecamatan Picung, Pandeglang dilaporkan, rumah yang terendam sebanyak 450 rumah, Angsana 300 rumah dan di Kecamatan Patia sebanyak 1.500 rumah. Akses jalan di wilayah itu sempat terputus. Jalan yang menghubungkan Kecamatan Pagelaran dan Patia tidak bisa dilewati kendaraan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mengimbau masyarakat Bengkulu untuk mewaspadai ancaman banjir, menyusul intensitas hujan di daerah ini masih tinggi. Diperkirakan, curah hujan tinggi di Bengkulu sampai Januari mendatang.

"Dari ramalan BMKB Bengkulu diperkirakan curah hujan tinggi di Bengkulu sampai Januari mendatang. Diminta, masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai untuk tetap mewaspadai ancaman banjir," kata Kepala BMKG Bengkulu Fahmizah. [149/143/WMO/070/080/ 142/106/146/148/152/154]



Post Date : 28 November 2009