Ribuan Rumah Terendam Banjir

Sumber:Pikiran Rakyat - 10 Februari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KARAWANG, (PR).- Pintu air Bendungan Situ Kamojing, Kec. Cikampek, Kab. Karawang, dibuka karena debit air sudah di atas normal, Senin (9/2). Pintu air bendungan tersebut dibuka sudah dua kali pada pukul 11.00 WIB dan pukul 12.00 WIB. 

Biasanya, ketinggian normal air Situ Kamojing berada di ketinggian 48,60 cm, namun sekarang ketinggian air mencapai 80 cm. Pembuangan air pertama setinggi 20 cm, demikian juga pada pembuangan kedua, mencapai 20 cm.

Pengamat sungai Bendungan Situ Kamojing, Dadang mengatakan, pembukaan pintu Bendungan Situ Kamojing merupakan aktivitas setiap tahun. "Pintu air terpaksa dibuka karena air yang berada di Situ Kamojing sudah hampir meluap. Jika tidak dibuka, kemungkinan daerah dekat situ akan terendam. Dibuka atau tidak air akan meninggi dan akan tetap dibuka setiap satu jam sekali," ucap Dadang.

Akibatnya, ribuan rumah warga yang berada di Desa Dawuan Tengah, Desa Dawuan Barat, Kec Cikampek, terendam dan beberapa titik di sepanjang jalan Cikampek-Klari-Kosambi, juga ikut terendam. Air yang ditampung Situ Kamojing berasal dari Purwakarta dan kawasan industri BIC.

Tanpa pemberitahuan?

Dodi (31), warga Blok Kelapa, Desa Dawuan Tengah, menuturkan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 6.00 wib dan air mulai tinggi sekitar pukul 7.30 WIB. Ketinggian air sekitar satu meter lebih hingga merendam sekitar seratus rumah warga dan ratusan hektare sawah.

"Penyebab banjir sama dengan banjir empat tahun lalu karena Situ Kamojing meluap dan dibukanya pintu air Situ Kamojing," ucap Dodi.

Dodi menyesalkan sikap petugas Pengamat Air dan Sungai Cikampek, setiap membuka pintu air tanpa memberitahu masyarakat sekitar terlebih dahulu. Hal tersebut diakui Emin (57), warga Kebon Kelapa, Dusun Purbasari, Desa Dawuan Tengah.

Menurut dia, saat banjir tiba, dirinya sedang tidur karena sakit, namun setelah mendengar teriakan warga, ia pun menyelamatkan diri karena rumahnya berada di dekat Sungai Cikalang Gelam.

Emin pun merelakan rumahnya berukuran 7 x 17 meter yang terbuat dari bilik terendam. "Barang yang bisa diselamatkan hanya pakaian dan beberapa alat elektronik, seperti radio dan televisi. Kalau barang-barang yang berat saya relakan terendam karena air cepat meninggi," kata Emin.

Camat Cikampek Rohim A. Santosa mengatakan, akibat banjir ini, hampir seluruh desa di Kec. Cikampek terendam. Namun, yang paling parah di Desa Dawuan Tengah dan Desa Dawuan Barat.

"Di perumahan BMI saja ada sekitar rumah milik empat ribu KK terendam, belum lagi sisanya yang belum terdata," ungkap Rohim.

Banjir yang merendam Kec. Cikampek, di antaranya perumahan BMI, Dusun Naga sari, Dusun Pajaten, Dusun Poncol, Dusun Babakan Sereh, Tegal Wangi, Kp. Suntul, Babakan Jati, Pawarengan, dan Perumahan Griya. Sementara desa yang ikut terendam, di antaranya Desa Dawuan Timur, Cikampek Selatan, Cikampek Timur, dan Cikampek Kota, namun tidak parah seperti dua desa lainnya.

Sementara itu, hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kab. Bekasi sejak semalam, membuat beberapa wilayah di bantaran Kali Bekasi terendam lantaran meluap hingga puluhan rumah di sekitar Desa Lemah Abang terendam setinggi sekitar 50 cm. (A-186)



Post Date : 10 Februari 2009