|
PEKANBARU (MI): Hujan deras yang mengguyur Provinsi Riau selama dua pekan terakhir mengakibatkan 7.250 rumah dan bangunan sekolah dilanda banjir setinggi 1 meter lebih. Jumlah itu tersebar di dua kabupaten, yakni Kampar 3.250 KK dan Rokan Hulu (Rohul) 4.000 KK. Angka itu baru dari dua kabupaten yang melapor. Belum lagi daerah Kuantan Singingi dan lainnya. ''Kami sudah mengirim bantuan dan mendirikan posko-posko penanggulangan di sejumlah titik strategis di dua kabupaten tersebut," kata Kepala Badan Kesejahteraan Sosial (BKS) Provinsi Riau Humizri Husin kepada Media Indonesia, Minggu (16/3). Di Kabupaten Kampar, banjir menenggelamkan rumah warga di empat desa pada dua kecamatan, yakni Gunung Sahilan dan Kampar Kiri. Banjir yang terjadi sejak 11 Maret lalu juga menenggelamkan jalan raya penghubung kecamatan dengan ibu kota kabupaten di Bangkinang. Akibatnya, dua titik jalur transportasi akses ke luar kawasan lumpuh total. Genangan air diperkirakan mencapai 1 meter lebih. Adapun banjir di Kabupaten Rokan Hulu sejak awal pekan lalu merendam rumah warga di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bonai Darussalam dan Kunto Darussalam. Akibatnya, tiga SD terpaksa meliburkan siswa karena genangan banjir setinggi 1 meter. Banjir menyebabkan harga kebutuhan pokok merangkak naik. Di Tuban, Jatim, sedikitnya ratusan keluarga korban banjir yang tinggal di tenda pengungsian mulai kekurangan bahan pangan. Terutama, yang mengungsi di sepanjang jalur pantai utara (pantura) Kecamatan Widang, dan Plumpang. Akibatnya, ratusan keluarga pengungsi itu terpaksa membuka kotak sumbangan terhadap pengguna jalan yang melintas di sepanjang jalur tersebut. Di sisi lain, jalur pantura yang semula tergenang di tiga titik sudah surut. Namun, 12 desa di Kecamatan Widang masih terisolasi dan ketinggian air masih 2 m. Adapun hujan deras di Kabupaten Ponorogo, Jatim, sepanjang Sabtu (15/3) malam, mengakibatkan Kecamatan Sawoo dan Sambit dilanda banjir serta tanah longsor di Kecamatan Ngrayun. Arus air di Kali Gendol di Dukuh Kalisobo, Desa Grogol, yang deras mengakibatkan tanggul sungai jebol di dua titik. Dua jembatan yang menghubungkan Dukuh Klanan dan Kalisobo putus. Jalan yang menghubungkan Mrayan dan Pacitan pun terputus di tiga titik akibat tertimbun longsor. Camat Sawo, Bambang Sugiyanto, kepada Media Indonesia, Minggu (16/3), mengatakan sekitar pukul 01.00 WIB air Kali Gendol meluap ke persawahan dan rumah-rumah penduduk karena tanggul jebol di dua titik sepanjang masing-masing 20 m dan 12 m. Di Jambi, tingginya curah hujan beberapa hari terakhir menyebabkan permukaan Sungai Batang Asai sehingga merendam ribuan rumah warga di delapan wilayah kecamatan di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Wilayah yang terendam banjir, antara lain, Kecamatan Batangasai, Cermin Nan Gedang, Limun, Pelawan, dan Bathin VIII. Termasuk beberapa kelurahan di Kecamatan Sarolangun, daerah pertanian di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Mandiangin. Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air Dam Colo di Kabupaten Sukoharjo Sarjanto mendesak Pemkab Sukohardjo secepatnya memperbaiki 300 pintu air irigasi yang rusak dihantam banjir yang sering terjadi belakangan ini. Dia khawatirkan pengelolaan tanaman padi musim tanam kedua yang akan dimulai April mendatang akan terganggu, hingga mengancam proses produksi padi 2008. (RK/YK/AG/SL/WJ/N-3) Post Date : 17 Maret 2008 |