Ribuan Rumah Terendam Banjir

Sumber:Indopos - 27 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANGIL - Banjir kembali melanda kawasan kecamatan Bangil, kabupaten Pasuruan, Selasa (25/2) malam. Ribuan rumah di tiga desa dan dua kelurahan terendam air. Yakni, Kelurahan Kalianyar, Kelurahan Latek, Desa Tambakan, Desa Manaruwi serta Desa Masangan.

Dibanding banjir akhir Januari lalu, kali ini tidak terlalu parah. Warga setempat terkesan tidak mempedulikan datangnya air yang menggenangi daerahnya. "Sudah biasa Mas. Sebentar lagi pasti surut," kata Marsidin, warga Kalianyar ditemui Radar Bromo malam kemarin.

Banjir yang terjadi sejak Senin (25/2) sore itu karena hujan deras mengguyur daerah Bangil. Selain itu, kondisi air laut pasang membuat air cepat meninggi.

Menurut data yang dihimpun Radar Bromo di Bakesbanglinmas Kabupaten Pasuruan, dari lima daerah yang terendam, Desa Tambakan yang terparah. Di desa tersebut sebanyak 499 rumah warga (715 KK) terendam dengan ketinggian air mencapai satu meter.

Namun demikian, beberapa warga menyatakan tidak khawatir, karena banjir Selasa malam itu sudah musiman. Sehingga, warga menyatakan tidak perlu mengungsi ke tempat yang aman. "Setiap tahunnya ya seperti ini," jelasnya.

Informasi yang dihimpun Radar Bromo, banjir mulai menggenangi empat kelurahan tersebut sejak pukul 17.00. Hujan deras yang tak henti-hentinya mengguyur kawasan itu, membuat air dengan cepat merendam ratusan rumah warga.

Sekitar pukul 19.00, kondisi air di kawasan tersebut kian meninggi. Menurut, Faizin, salah satu warga Kalianyar saat itu tinggi air mencapai pusar orang dewasa. "Tapi, itu tidak lama, beberapa saat langsung surut," terangnya.

Menurut Faizin, meski banjir, kebanyakan warga memilih untuk tidur di rumahnya, daripada menunggu surutnya air. "Banjir di sini ya seperti ini. Jadi warga tidak terlalu khawatir. Kecuali banjir pada akhir Januari lalu," terangnya.

Namun demikian, warga berharap pemerintah setempat ikut memikirkan bagaimana solusi untuk mengatasi banjir musiman tersebut. Karena menurut warga, saat ini kondisi sungai yang ada di daerahnya sudah mulai dangkal.

Untuk itu, warga berharap pemerintah daerah mengeruk sungai-sungai di kawasan itu. "Kalau dibiarkan terus, pasti banjir lagi," kata Nuri, warga lainnya.

Salah satu petugas kecamatan yang ditemui di lokasi banjir kemarin malam menyatakan, pihaknya saat ini masih mendata kerugian yang diakibatkan banjir tersebut. "Daerah ini memang rawan banjir. Begitu hujan deras dengan intensitas di atas rata-rata, kemungkinan besar pasti banjir," kata petugas yang enggan menyebut namanya. (df)



Post Date : 27 Februari 2008