PANDEGLANG (SINDO) – Ribuan rumah dan ratusan hektare sawah di Padeglang, Banten, terendam banjir. Banjir yang terjadi di delapan kecamatan itu akibat meluapnya Sungai Cilemer, Ciliman, Cipunten Agung dan Citanggulung.
Banjir juga diduga disebabkan dari air Gunung Asepan dan Pulosari turun. Banjir yang terjadi sejak pukul Senin (27/9) 23.00 WIB juga menewaskan seorang warga akibat terseret banjir. Koordinator Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, Tubagus Ade Mulyana menyatakan, banjir yang terjadi telah merendam Kecamatan Cisata, Pagelaran, Cikedal,Menes,Jiput,Sukaresmi, Labuan dan Patia. ”Ketinggian banjir dari 50 cm hingga 1,5 meter,”ujar Ade,kemarin.
Menurut Ade,dari 8 kecamatan yang terendam banjir itu, rumah yang terendam baru terdata di lima kecamatan,yakni di Cisata,Pagelaran, Sukaresmi, Labuan dan Patia yang jumlahnya mencapai 3.118 rumah.” Sedangkanuntuksawahyang terendam baru di satu kecamatan, yakni Patia yang luasnya mencapai 307 hektare,”ujarnya. Sementara itu, Camat Pagelaran Rahmat Huzaimi mengatakan, di wilayahnya banjir merendam lima desa,yaitu Bulogor,Sukadamai, Paelaran, Margagiri dan Tegal Papak. ”Pendataan masih kita lakukan,” paparnya. Menurut Rahmat,untuk di lima desa rumah yang terkena banjir baru terdata di tiga desa, yakni di Desa Bulogor sebanyak 99 rumah, Sukadami tujuh rumah dan Pagelaran sebanyak 40 rumah.
”Kami sudah melakukan laporan kepada Pemkab Pandeglang,”ujarnya. Sementara itu, korban tewas akibat banjir diketahui bernama Ikhsan, 20,warga Kampung Katapang, Desa Ciherang Jaya,Kecamatan Cisata.Korban tewas saat akan menyeberangi jembatan kemudian terseret banjir. Menurut warga setempat Ruman, 35,warga sempat melakukan pencarian dan menemukan korban 100 meter di lokasi kejadian pada pukul 23.00 WIB.Korban langsung dievakuasi dari lokasi kejadian dan dibawa ke tempat kediamannya untuk dimakamkan. (teguh mahardika)
Post Date : 29 September 2010
|