SUMEDANG, (PR).- Ribuan rumah di beberapa kecamatan di Kabupaten Sumedang terendam banjir akibat luapan lima sungai yang mengalir di wilayah tersebut. Hal itu terjadi setelah turun hujan lebat, sejak Selasa (9/11) sore hingga malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi sejumlah warga mengalami kerugian materi.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Rabu (10/11), lima sungai di Sumedang yang meluap, masing-masing Sungai Cikeruh di Kec. Jatinangor, Sungai Cikijing di Kec. Cimanggung, Sungai Cipeles di Kec. Sumedang Selatan dan Sumedang Utara. Kemudian, Sungai Cirangkong yang bermuara ke Sungai Cipeles di Kec. Sumedang Selatan dan Sungai Cipelang di Kec. Ujungjaya.
Luapan Sungai Cikeruh di Jatinangor misalnya, malam itu sempat menggenangi sekitar 1.051 rumah penduduk, yang tersebar di Desa Cikeruh (451 rumah), Desa Sayang (120), Desa Mekargalih (300), dan Desa Cipacing (180) rumah. Ketinggian genangan air antara 30 sentimeter hingga lebih dari 1 meter.
Genangan banjir serupa juga sempat melanda sekitar 708 rumah penduduk di empat desa langganan terkena banjir luapan Sungai Cikijing di Kec. Cimanggung, masing-masing di Desa Mangunarga 404 rumah, Desa Sukadana 102 rumah, Desa Cihanjuang 152 rumah, dan di Desa Sindangpakuon 50 rumah.
Bahkan, luapan Sungai Cikijing di Kec. Cimanggung sempat menggenangi pula ruas jalan Bandung-Garut di sekitar Rancaekek perbatasan Sumedang-Bandung. Akibatnya, bagian jalan itu pun sempat tidak bisa dilalui kendaraan sehingga sejak Selasa malam hingga Rabu (10/11) siang, arus kendaraan Bandung-Garut terpaksa dialihkan sementara melalui rute Jatinangor-Tanjungsari- Simpang-Parakanmuncang.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Kab. Sumedang Teddy Mulyono menjelaskan, pihaknya hingga siang kemarin masih menghimpun data pasti mengenai jenis kejadian, lokasi, objek terkena, dan kerugian materinya.
Cadaspangeran
Sementara itu, arus lalu lintas di ruas jalan Cadaspangeran dan sekitarnya yang sempat terhambat longsor, pada Selasa (9/11) sore, mulai Selasa malam sudah normal kembali. Namun, para pengemudi kendaraan yang melintasi jalan tersebut, harus ekstra hati-hati dari ancaman longsor, terutama jika melintas pada saat atau setelah hujan lebat.
Berdasarkan pengamatan "PR", Rabu (10/11) pagi, badan jalan yang sempat tertimbun sudah bersih dari material longsor. Akan tetapi, kondisi tanah pada tebing dalam area-area bekas longsor tersebut masih cukup labil. Bahkan sesekali masih kerap diwarnai longsor-longsor kecil susulan menimpa jalan.
Selain itu, di sepanjang ruas jalan kawasan Cadaspangeran itu, juga banyak ditemui titik-titik longsor kecil dari tebing mengarah ke badan jalan. Bahkan, kini terdapat sedikitnya sembilan titik longsor yang mengancam jalan tersebut. Mulai dari Desa Ciherang, Kec. Sumedang Selatan hingga Desa Cigendel, Kec. Pamulihan. (A-91)
Post Date : 11 November 2010
|