|
Banjarmasin, Kompas - Banjir yang tidak lazim kembali melanda Kalimantan Selatan. Di Kabupaten Hulu Sungai Utara ribuan rumah terendam hingga satu meter. Sedikitnya 36 gedung sekolah juga terendam hingga para muridnya terpaksa diliburkan. Wakil Bupati Hulu Sungai Utara HM Welny, Selasa (14/12), mengatakan, hingga saat ini banjir masih belum surut dan sebagian warga terpaksa mengungsi meninggalkan tempat tinggalnya. "Sejauh ini kami masih mendata daerah yang terkena banjir, belum ada data pasti," katanya. Diperkirakan ribuan rumah warga terendam dengan kedalaman hingga satu meter. "Besok sebagian anak sekolah dipastikan akan diliburkan karena kondisinya tidak memungkinkan," kata Welny. Padahal, saat ini anak-anak sekolah dasar sedang menempuh ulangan semester. Karena itu, sebagian sekolahan yang tidak memungkinkan para muridnya masuk memutuskan untuk menunda ulangan. Pemerintah kabupaten menyerahkan sepenuhnya kepada kepala sekolah di daerah itu untuk mengambil tindakan apakah memilih libur atau lokasi belajar dipindahkan. "Sebagian sekolah tidak bisa melaksanakan ulangan akibat banjir, kami beri wewenang sepenuhnya kepada kepala sekolah untuk memutuskan libur atau pindah lokasi untuk menggelar ulangan," katanya. Banjir yang melanda Hulu Sungai Utara itu selain akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu selama satu malam, juga akibat kiriman dari daerah hulu. "Banjir ini juga kiriman dari daerah hulu, yaitu wilayah Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong yang hutannya sekarang sudah banyak yang gundul," katanya. Selain akibat faktor alam itu, Welny juga mengakui banyak drainase dan gorong-gorong yang tidak berfungsi. Selain itu juga diakibatkan terbengkalainya pengerukan sungai. "Seharusnya Sungai Terasi sudah dikeruk karena makin dangkal, namun akibat terbatasnya anggaran kami baru mampu mengeruk delapan kilometer dari total 35 kilometer yang harus dikeruk," katanya. Selain Hulu Sungai Utara, banjir juga melanda kabupaten tetangganya Hulu Sungai Tengah dan Tabalong. Kepala Sub-Dinas Bina Organisasi dan Penanggulangan Bencana (BOPB) Dinas Kesejahteraan Sosial Kalsel Husni Indar mengatakan di Tabalong, sekurangnya 539 keluarga atau 2.695 jiwa di 11 desa rumahnya terendam akibat banjir. "Ketinggian air rata-rata mencapai dua meter," kata Husni. Desa yang terendam itu antara lain Pugaan, Murung, Tanjung, Muara Uya, Pangkalan, Hikun, Lok Bungur, Banua Lawas, Muara Harus, Haruai, dan Murung Pudak. Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ketinggian air mencapai 20 sentimeter. Sebagian besar kabupaten di Kalsel merupakan daerah rawan bencana banjir. Data yang ada di Satkorlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kalsel menyebutkan, 10 dari 13 kabupaten di Kalsel rawan banjir. (AMR) Post Date : 15 Desember 2004 |