Ribuan Rumah di Pantura Terendam

Sumber:Koran Tempo - 13 Januari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

INDRAMAYU -- Cuaca buruk berdampak pada kawasan di pesisir pantai utara (pantura) Jawa Barat. Kemarin ribuan rumah penduduk di Kota Cirebon terendam banjir akibat luapan Sungai Kriyan. Di Indramayu, ratusan rumah di Kecamatan Kandanghaur terendam rob.

Rob berasal dari tingginya gelombang laut yang mencapai 1,5 meter atau di atas tembok penahan gelombang. Akibatnya, limpasan air laut itu mencapai daratan dan merendam 150 rumah di Blok Ki Buyut, Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu. "Air merendam rumah pukul 10.00 WIB sekitar 50 sentimeter," kata Amin, Kepala Desa Eretan Kulon.

Kondisi tembok penahan gelombang sudah banyak yang bolong. Jika gelombang tinggi dan angin kencang terjadi, Amin memperkirakan tembok sepanjang 400 meter itu praktis bakal jebol. "Sudah seharusnya diperbaiki," katanya.

Sejak dua hari lalu, warga Desa Eretan sudah khawatir dengan tingginya gelombang dan hujan yang tak berhenti. Sebagian nelayan di kampung itu tak melaut. Akibatnya, banyak dari mereka kini terancam rawan pangan akibat ketiadaan uang untuk membeli makanan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun warga yang mengungsi. Mereka memilih naik ke atas genting dan menyelamatkan sejumlah barang ke tempat yang lebih tinggi.

Di Cirebon, hujan deras meluapkan Sungai kriyan dan merendam ribuan rumah di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, sejak Ahad petang lalu. "Ada 12 RW yang terendam banjir," kata Camat Lemahwungkuk Andi Armawan.

Warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Sejumlah sekolah diliburkan. "Kami sudah minta seluruh petugas siaga di lokasi banjir," kata Wali Kota Cirebon Subardi. Bantuan pun segera diberikan.

Menurut Subardi, Sungai Kriyan meluap karena tak bisa menampung lantaran tingginya tingkat sedimentasi di sungai itu. "Kami sudah mengusulkan agar segera dikeruk dan dibuatkan tanggul," ujarnya.

Cuaca buruk juga memaksa Administrator Pelabuhan I Banten mengeluarkan edaran peringatan ke seluruh operator kapal untuk mengantisipasi keselamatan pelayaran di perairan Sunda. "Kami minta nakhoda memperhatikan cuaca, keselamatan penumpang, dan jangan menaikkan penumpang melebihi kapasitas," kata Kepala Keselamatan Penjagaan Laut Banten Sarwo.

“Kami minta nakhoda memperhatikan cuaca, keselamatan penumpang, dan jangan menaikkan penumpang melebihi kapasitas,” kata Kepala Keselamatan Penjagaan Laut Banten Sarwo.IVANSYAH | MABSUTI IBNU MARHAS



Post Date : 13 Januari 2009