|
Pekanbaru - Riau akan menjadi provinsi pertama di Sumatera yang mengaplikasikan standar pembangunan kesejahteraan masyarakat. Program itu mengacu pada program Millennium Development Goals (MDGs) dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha sebagai partner. Hal itu diungkapkan dalam Simposium Bridging Government and Private Sector Contribution to Achieve MDGs yang diselenggarakan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Acara hasil kerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Riau itu berlangsung di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Senin lalu (19/11). Simposium tersebut diikuti sekitar 250 peserta dari berbagai kalangan dan menghadirkan 13 pembicara. Acara dibuka gubernur Riau diwakili Asisten III Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Ir Herlian Saleh MSc. Gubernur Riau mengatakan, strategi pembangunan jangka pendek Riau 2003-2008 yang dikenal dengan K2I (memberantas kebodohan, kemiskinan, dan pembangunan infrastruktur) juga implementasi dari sasaran program MDGs. Hasil-hasil yang dicapai sampai 2007 menunjukkan Riau berhasil mendekati standar dan kriteria yang dipakai MDGs. Karena itu, Pemda Riau mendukung penuh upaya implementasi MDGs itu. Sektor swasta, khususnya dunia usaha, juga diminta terlibat penuh dan mendukung program tersebut melalui program CSR (coorporate social responsibility) mereka. Deputy Head of MDGs Support Unit UNDP Indonesia Abdurrahman Syebubakar mengungkapkan kegembiraannya karena Riau secara cepat merespons program PBB tersebut. "Belum banyak daerah di luar Jawa yang melaksanakannya. Riau yang pertama di Sumatera. Daerah lain adalah NTB dan Sulawesi Utara," katanya. (jpnn) Post Date : 21 November 2007 |