Tangerang Selatan, Kompas - Pemerintah Kota Tangerang Selatan kewalahan menangani sampah rumah tangga dan pasar yang terus menumpuk. Pekan kedua setelah dihentikannya armada pengangkut sampah oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, sampah menumpuk di sejumlah titik.
Pengamatan Kompas pada Jumat (15/1), sampah masih menumpuk di Jalan Buaran, Serpong, tepatnya sebelum Perumahan Serpong Terrace. Tumpukan sampah juga terlihat di Jalan Pahlawan sebelum Perumahan Sinar Pamulang Indah dan Jalan Pamulang Raya.
Di Ciputat, sampah menumpuk di beberapa titik, terutama di pinggir jalan dan pasar. Tumpukan sampah terlihat di Jalan Otto Iskandardinata, Dewi Sartika, Juanda, dan KH Dewantara. Sampah juga terlihat menumpuk di Pasar Cimanggis, baik di sisi kiri maupun kanan jalan di pasar itu, serta lahan pembuangan sampah (LPS) Pasar Ciputat di Jalan Aria Putra.
Tak ada TPA
Salah satu pengelola sampah Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Pemerintah Kota Tangerang Selatan membenarkan kewalahan membuang sampah. ”Memang, armada pengangkutan sampah kami sangat terbatas. Namun, pengangkutannya masih bisa diupayakan untuk mengangkut sampah. Masalahnya, tempat pembuangan itu tidak ada,” papar petugas itu.
Nardi, penjual buah dan koran di sekitar lahan LPS dekat Giant Pamulang, membenarkan sampah di tempat itu baru diangkut dua hari lalu. Sebelumnya, sampah sempat menumpuk karena tak terangkut sehingga memunculkan bau tak sedap.
Hal ini terjadi karena sejak ada persoalan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, LPS ini hanya melayani sampah yang dibawa armada pengangkut sampah milik pemerintah kota. ”Kendaraan lain tidak diperkenankan membuang sampah di sini,” kata petugas LPS Pamulang.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan hanya memiliki lahan TPA Cipeucang, Serpong. Kini kondisi TPA itu tidak terawat sehingga tidak bisa digunakan dengan maksimal.
Catatan Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Pemerintah Kota Tangerang Selatan, volume sampah yang bisa diangkut di wilayah pemekaran itu hanya 600 meter kubik per hari dari total sampah yang diperkirakan mencapai 3.000 meter kubik. Namun, truk pengangkut sampah yang tersedia hanya sembilan unit.
Asisten Daerah II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Pemerintah Kota Tangerang Selatan Sudrajat menjelaskan, pihaknya sedang membuat surat permohonan kerja sama pembuangan sampah dengan Kabupaten Tangerang. ”Suratnya sudah dibuat dan tinggal ditandatangani,” ujarnya. (PIN/TRI)
Post Date : 16 Januari 2010
|