|
CIANJUR -- Hingga kini, cakupan layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Cianjur baru mencapai 37 persen dari jumlah warga Kabupaten Cianjur. Jumlah itu dibawah ketentuan ideal sebesar 60 persen dari jumlah penduduk. ''Jumlah sambungan atau pelanggan PDAM Kab Cianjur saat ini baru mencapai sekitar 26 ribuan. Para pelanggan tersebut tersebar di 14 kecamatan dari 33 kecamatan yang ada di Kab Cianjur,'' ujar Kasubag Hukum dan Humas PDAM Kab Cianjur, Eme Mulyana, SH kepada Republika, Rabu (20/4). Kondisi itu, sambung dia, menunjukkan bahwa masih banyak kecamatan yang belum terlayani PDAM. Meski demikian, kata Eme, beberapa kecamatan sudah mendapatkan fasilitas air bersih melalui air pedesaan. Di antaranya adalah di Kecamatan Mande, Gekbrong, Pagelaran, dan Sindang Barang. ''Air pedesaan ini merupakan proyek dari Cipta Karya yang dikelolakan oleh masyarakat sendiri,'' ujarnya. Sedangkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan, Eme memperkirakan, pihaknya harus menambah sumber air agar suplai air bertambah. Saat ini, kata dia, kapasitas sumber air yang ada sangat terbatas. Dari 13 sumber air yang dimiliki PDAM Kab Cianjur, lanjut dia, kemampuann suplainya baru sekitar 500 meter kubik. Di sisi lain, ungkap dia, jumlah daftar tunggu calon pelanggan PDAM sudah mencapai 6.000-an calon. Karena itu, penambahan cakupan layanan menjadi suatu keharusan. Salah satu cara yang akan dilakukan, sambung dia, dengan menggunakan air danau eks galian C Cikahuripan Kecamatan Gekbrong. Dikatakan Eme, untuk menggunakan sumber air tersebut, diperlukan dana mencapai sekitar Rp 18 miliar. Jumlah itu cukup besar sehingga agak sulit untuk dipenuhi. Lebih lanjut Eme mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian sebuah konsultan, sumber air di eks galian C tersebut akan mencukupi untuk menyupli air para pelanggan PDAM. Kata dia, dari enam danau yang ada, tiga atau empat yang akan digunakan. (ako ) Post Date : 21 April 2005 |