Jakarta, Pelita Warga Jakarta Utara banyak diserang penyakit diare dan ISPA. Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Kelurahan Semperbarat didatangi sedikitnya 50 pasien per hari, Kalibaru 69 anak-anak dan 15 ibu-ibu, Kelurahan Sukapura 70 anak-anak, 21 ibu-ibu, dan Puskesmas Marunda 48 anak 15 ibu-ibu. Anne Manurung, petugas kesehatan di Puskesmas Tuguutara menjelaskan, sejak kemarin sedikitnya 112 pasien yang sebagian besar anak-anak dan ibu rumah tangga terserang penyakit batuk, pilek, demam dan pusing-pusing (ISPA). Tak hanya itu, ada juga yang terkena diare. Musim pancaroba seperti ini ditambah cuaca yang sangat terik membuat anak-anak mudah terserang ISPA. Karena itu diharapkan agar perbanyak mengonsumsi air minum, menghindari keluar siang hari, dan jajan makanan snack yang memicu radang tenggorokan, katanya. Dalam tiga minggu terakhir, suhu udara di Jakarta meningkat dari 32 derajat Celsius menjadi 35 derajat Celsius. wabah ISPA, diare, dan DBD terus mengancam warga, khususnya anak-anak. Untuk mengatasai ini, RSUD Koja yang menjadi rujukan bagi warga Jakarta Utara menyiapkan 200 velbed dalam mengantisipasi lonjakan pasien. RSUD Koja sendiri mampu menampung 300 pasien. Namun seperti biasa, memasuki musim hujan sejumlah wabah penyakit membuatnya kewalahan. Biasanya, bangsal hingga selasar rumahsakit dipenuhi pasien. Pengalaman inilah yang membuat RSUD Koja menyiapkan seluruh pelayanan sejak dini mulai velbed hingga obat-obatan. Syahrul, Petugas Komunikasi RSUD Koja mengatakan DBD, diare, hingga ISPA menjadi penyakit rutin yang menghinggapi warga saat pergantian musim. Makanya begitu memasuki musim hujan, tak sedikit warga yang berobat ke RSUD Koja. Pasien DBD, diare, dan ISPA merupakan jenis-jenis penyakit yang biasa muncul pada masa pancaroba, kata Syahrul, kemarin. Saat memasuki musim penghujan, jumlah pasien DBD, diare atau ISPA cenderung meningkat. Para pasien tersebut sebagian besar merupakan anak-anak dan remaja. Jadi, kami mengimbau agar saat ini warga lebih waspada. Apalagi masa pancaroba atau peralihan musim tahun ini lebih panjang dari biasanya dan cukup sulit untuk diprediksi, terangnya. Untuk pasien ISPA, kata Syahrul, tidak diberlakukan rawat inap. Mereka hanya melakukan pemeriksaan biasa. Setelah mendapatkan obat, biasanya mereka langsung pulang. Penderita ISPA dikategorikan penyakit ringan jadi tidak perlu dirawat, karena yang dikeluhkan hanya flu demam, pilek, dan batuk. Saat ini, ada sekitar 20 pasien yang ditangani, jelasnya. RSUD KOja mencatat, penderita DBD yang dirawat mencapai 12 pasien dan diare 25 pasien (13 anak-anak dan 12 dewasa). Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, RSUD KOja menyiapkan 200 velbed serta dan obat-obatan secukupnya. Tempat-tempat tidur darurat tersebut bakal dipasang di selasar-selasar rumah sakit jika terjadi lonjakan pasien pada sisa masa pancaroba ini maupun di musim penghujan kelak. Seperti tahun lalu, jumlah pasien akan meningkat tajam diawal musim penghujan, tambahnya. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Alaydrus mengingatkan agar dinas terkait menyiapkan obat-obatan dan sarana lainnya untuk mengantisipasi jika terjadi banyak warga Jakarta terserang penyakit. Apalagi tak lama lagi akan tiba musim hujan, ujarnya. Bahkan, kata Alaydrus, hujan saat ini sudah melanda Jakarta. Yang dikhawatirkan, jika terjadi hujan lebat dan sebagian wilayah Jakarta terkena banjir berbagai penyakit akan menyerang warga. Mulai dari diare, gatal-gatal, bahkan yang sering kali muncul penyakit liptospiroses, penyakit akibat kencing tikus ketika banjir tiba mengancam warga, ujarnya. (kim)
Post Date : 29 Oktober 2008
|