Ratusan Warga Alami Krisis Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 06 Oktober 2009
Kategori:Air Minum

MADIUN(SI) – Kemarau panjang yang saat ini masih berlangsung membuat kelimpungan sebagian masyarakat.Bahkan ratusan warga di Desa Dawuhan, Donggong,dan Sidomulyo,Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun,mengalami krisis air bersih.

Menurut Ketua RT 27/RW 04,Desa Dawuhan,Timin, 45, mengatakan, warga saat ini sangat kesulitan mendapatkan air bersih. ”Mencari air bersih untuk kebutuhan minum sehari hari sangat sulit.Sumur gali di belakang rumah yang biasanya kami ambil airnya saat ini sudah mengering,”ujarnya kemarin. Untuk mendapatkan air bersih, warga kini harus rela mengantre air bersih kiriman dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Madiun. Kemarin pihak PDAM Kabupaten Madiun mengirim 4.000 liter air bersih dengan menggunakan truk tangki.Warga mengantre air bersih dengan cara menaruh bak dan timba di depan rumah mereka.Kemudian petugas PDAM secara bergiliran mengisi wadah air tersebut.

Pihak PDAM sendiri berusaha mengatasi krisis air bersih ini. Karena tidak mampu menyuplai air bersih melalui truk tangki, PDAM mengerahkan satu armada tangki guna menyuplai air bersih ke permukiman warga dengan tiga kali bolak-balik. Menurut salah seorang petugas PDAM Kabupaten Madiun yang mengirim air bersih,Eko Wijayanto, pengiriman air bersih ini bakal dilakukan terus-menerus sesuai kebutuhan dan permintaan warga. ”Air bersih ini diberi secara cuma- cuma alias gratis.Tiap hari sekitar 4 kubik atau 4.000 liter air bersih disalurkan ke kawasan ini.Air bersih ini diangkut menggunakan truk tangki dengan tiga kali bolakbalik,” ujarnya.

Waduk Dawuhan Mengering

Sementara itu, kondisi Waduk Dawuhan yang ada di Desa Dawuhan, Kecamatan Wonoasri, juga mengering. Air di waduk itu terlihat hanya ada di dasarnya saja.Sementara pinggiran dan penampang waduk terlihat mengering. Menurut Petugas Jaga Waduk Dawuhan, Djaidi, kondisi Waduk Dawuhan saat ini sudah mencapai batas minimal dengan ketinggian air hanya 1,53 meter.

”Waduk ini sudah tidak bisa lagi dibuka untuk mengairi persawahan ketika batas bawah sudah mencapai 1,5 meter dari dasar waduk,”ujarnya. Djaidi mengatakan, sewaktu penuh,waduk seluas 26 hektare dengan daya tampung 5,3 juta meter kubik ini bisa mengairi sawah seluas 2.823 ha.Pada puncak musim kemarau ini,kata dia,petani sering kali memaksa untuk membuka pintu waduk untuk menguras habis air di dalam waduk.

Namun, dia tidak memenuhi permintaan mereka karena batas 1,5 meter dari dasar waduk tersebut sudah batas minimal. Dari pantauan,beberapa orang terlihat menjala ikan di dasar Waduk Dawuhan.Air di waduk terlihat berwarna kuning bercampur lumpur. Sementara beberapa orang terlihat menikmati pemandangan waduk yang mengering tersebut di pinggir tampungan. (muhammad roqib)



Post Date : 06 Oktober 2009