|
Sampah akibat banjir di sejumlah perumahan di wilayah Kota Bekasi menumpuk sampai ratusan ton. Akibatnya, bau busuk timbul dan meresahkan para penghuni perumahan. Pantauan di lapangan mengambarkan, sampah akibat banjir terdapat di Perumahan Kemang IFI, Pondok Gede Permai, Vila Jatirasa dan Jaka Kencana, Kota Bekasi. Sampah itu berupa lumpur, kayu, patahan pohon bahkan peralatan rumah tangga yang terbawa arus banjir. "Saya mengharapkan aparat dari Dinas Kebersihan Kota Bekasi segera membersihkan sampah di perumahan," ujar Djoko (56), warga Perumahan Pondok Gede Permai. Tumpukan sampah itu dapat berdampak buruk terhadap kesehatan para penghuni perumahan. Bukan mustahil, timbul berbagai penyakit akibat sampah. Nyonya Ismi (35), warga Perumahan Vila Jatirasa, Bekasi Selatan ketika ditemui saat membersihkan perabotan rumah tangga akibat terendam lumpur mengatakan, rumahnya dilanda banjir bercampur lumpur yang tingginya sekitar satu meter. Membersihkan lumpur cukup sulit. Pasalnya, lumpur sudah melekat di perabotan rumah tangga sehingga membutuhkan waktu lama. Cuma, setelah bersih ternyata peralatan tidak dapat terpakai. Setiap hujan deras di wilayah Kota Bekasi dan Bogor, Jawa Barat, kawasan Perumahan Vila Jatirasa selalu kebanjiran akibat meluapnya Kali Bekasi. Para penghuni di perumahan itu, juga mengaku khawatir kejadian serupa akan terulang kembali. "Kami minta agar Pemda segera tanggap membersihkan lumpur dan sampah di perumahan ini," kata Ismi. Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Bekasi, Dedy Djuanda, mengakui menumpuknya sampah pascabanjir karena instansinya kekurangan alat kebersihan. "Kita memang kekurangan alat kebersihan. Bahkan alat berat berupa beko hanya satu. Sehingga, harus gantian dan pembersihan sampah memakan waktu lebih lama," kata Dedy. Diperkirakan sampah dan lumpur di Perumahan Kemang Ifi mencapai sekitar 43 truk, Perumahan Pondok Gede Permai 80 truk, Vila Jatirasa 18 truk, dan Jaka Kencana 27 truk. (Ant/Prim) Post Date : 16 Maret 2005 |