|
Medan, Kompas - Luapan Sungai Babura akibat banjir kiriman dari hulu kembali merendam ratusan rumah di beberapa kecamatan di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (31/10). Air kiriman dari hulu juga menyebabkan permukaan air Sungai Deli naik dan membanjiri rumah-rumah di bantaran sungai. Di Kecamatan Medan Polonia, 139 rumah terendam air, tepatnya 18 rumah di Kelurahan Anggrung dan 121 rumah di Kelurahan Polonia. Di Kecamatan Medan Baru, sebanyak 308 rumah terendam, masing-masing 63 rumah di Kelurahan Petisah Hulu, 30 rumah di Kelurahan Darat, 125 rumah di Kelurahan Padang Bulan, dan 90 rumah di Kelurahan Titi Rante. Sejumlah rumah di Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang, juga terendam banjir. Menurut warga, banjir datang sekitar pukul 01.30 dan mulai surut pukul 06.00. Hingga pukul 10.00 warga masih sibuk membersihkan jalan, rumah, dan perabotan, yang terendam air. "Air di rumah saya setinggi 1,7 meter. Ketika air mulai naik, beberapa pemuda memberi tahu warga yang lalu segera menyelamatkan barang-barangnya ke rumah tetangga yang jauh dari sungai," kata Wahiduddin Hasibuan, warga Gang Dipanegara Lingkungan I, Kelurahan Padang Bulan yang sekitar 15 meter dari bibir Sungai Babura. Menurut Wahid, banjir itu merupakan banjir kiriman keenam sejak Agustus 2006. Meski menjadi langganan banjir, warga enggan pindah karena sudah merasa nyaman. Dia sendiri tinggal sejak 1972 dan pernah mengalami banjir yang lebih besar. Camat Medan Baru, Ebenezer Karokaro mengatakan, dapur umum sudah didirikan di tiga titik, Jalan Jamin Ginting, Kompleks Pamen, dan di dekat Kantor Kelurahan Titi Rante. "Kami hanya bisa memberi mi instan, telur, dan teh hangat, kepada warga yang kebanjiran karena keadaan darurat. Kami juga sudah bekerja sama dengan Puskesmas yang berkeliling untuk memeriksa kesehatan warga," katanya. Mereka menyatakan enggan direlokasi karena lokasi rumah mereka dekat dengan tempat kerja dan fasilitas umum lainnya. "Toh banjir tidak datang setiap hari," kata Ebenezer, menirukan pendapat warga. Pemerintah Kota Medan menawarkan rumah susun (rusun) untuk warga yang tinggal di bantaran sungai dan daerah langganan banjir. Wakil Wali Kota Medan, M Ramli mengatakan, akan menyediakan lahan di Kelurahan Aur dan Sungai Mati untuk lokasi rusun. (FRO) Post Date : 01 November 2006 |