Ratusan Sekolah Terancam Banjir

Sumber:Kompas - 13 November 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

Jakarta, Kompas - Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta mencatat 416 sekolah—terdiri dari satu TK, 361 SDN, dan 54 SMPN—berada di kawasan rawan banjir. Jika hujan terus mengguyur dan tidak ada upaya antisipasi, banjir diperkirakan akan menggenangi ratusan sekolah itu dan mengganggu kegiatan belajar-mengajar.

Kepala Subdinas Gedung dan Peralatan Sekolah Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta Didi Sugandhi mengatakan, ke-416 sekolah ini menempati 312 gedung sekolah. Menurut dia, sebagian gedung ditempati dua hingga tiga sekolah, tetapi ada juga satu gedung ditempati satu sekolah.

”Data-data ini berdasarkan catatan banjir awal tahun 2008. Dengan berbagai upaya antisipasi banjir yang sedang dilakukan pemerintah, diharapkan tahun ini jumlah bangunan yang rawan terendam banjir akan berkurang,” kata Didi, Rabu (12/11).

Salah satu solusi yang diusulkan, jelas Didi, adalah dengan membangun gedung sekolah model panggung seperti yang sudah dibangun di salah satu sekolah Bintaro, Jakarta Selatan, dan Bidara Cina, Jakarta Timur.

Namun, Didi mengatakan, program sekolah panggung belum menjadi prioritas pada tahun depan karena mereka harus menuntaskan 394 sekolah yang rawan ambruk.

”Yang ambruk dulu diselesaikan, baru kami membangun sekolah model panggung,” ujar Didi.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ahmad Husein Alaydrus, mengatakan, program bangunan sekolah model panggung hendaknya tidak sekadar menjadi wacana.

”Ini juga harus masuk prioritas, terutama bagi bangunan sekolah yang setiap tahun tak luput dari banjir. Ini perlu dilakukan agar murid tidak terganggu dalam proses belajar-mengajar,” papar Alaydrus.

Mulai mengungsi

Data dari Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, hingga Rabu kemarin beberapa korban banjir mulai mengungsi ke lokasi penampungan terdekat.

Data dari Satkorlak DKI, dari total 789 keluarga atau sekitar 3.030 warga Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang rumahnya masih terendam, sebanyak 67 keluarga (314 orang) mengungsi di Kantor Kelurahan Bukit Duri. Sebanyak 2.716 orang atau 722 keluarga memilih bertahan di rumah masing-masing.

Di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari 7.426 orang (1.942 keluarga) warga yang terkena banjir, hanya 326 jiwa (103 keluarga) yang mengungsi ke Asrama Hermina, Masjid Attawabin, dan eks Bioskop Nusantara.

Sedangkan di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, sebanyak 495 jiwa (165 keluarga) memilih tetap bertahan di rumah mereka masing-masing. Hal yang sama juga dilakukan 194 warga (70 keluarga) di Kelurahan Cililitan.

Rusli, petugas Satkorlak DKI, mengatakan, bantuan bagi para korban banjir seperti bahan makanan, selimut, dan obat-obatan telah didistribusikan sejak awak pekan ini.

Untuk mengantisipasi merebaknya penyakit selama musim hujan, beberapa rumah sakit di Jakarta juga sudah bersiaga menerima dan merawat pasien, khususnya pasien demam berdarah dengue (DBD).

Di Jakarta Selatan, Rumah Sakit Fatmawati menyiagakan sedikitnya 300 paramedis di sejumlah ruang rawat inap. Tenaga paramedis yang terdiri dari perawat itu disiagakan selama 24 jam untuk membantu 25 dokter jaga. (PIN/NEL)



Post Date : 13 November 2008