|
PEKALONGAN - Hujan lebat sejak sore hingga malam hari mengguyur Kota Pekalongan dan sekitarnya, Senin (29/1). Akibatnya, ratusan rumah warga di wilayah itu dan Kabupaten Pekalongan terendam air. Ketinggian air 30-40 cm. Daerah yang terendam banjir, antara lain Jalan Bahagia, Kelurahan Kramatsari, Kelurahan Pabean, Bandengan, dan Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan pengamatan Suara Merdeka, pada malam hari di sepanjang Jalan Bahagia, bangunan rumah yang sebagian besar dihuni Muspida Kota Pekalongan terendam air. Motor bahkan tidak bisa melintas di jalan tersebut. Pengendara mobil pun harus berpikir dua kali untuk melewatinya karena takut macet. Saat pagi hari, rendaman air di jalan itu tidak tampak lagi. Di sekitar daerah itu terdapat saluran air yang besar. Ketika cuaca bagus, air masuk ke saluran tersebut. Bendung Air Berbeda dari kondisi di Kelurahan Pabean, Bandengan, dan Desa Jeruksari, hingga kini genangan air masih terlihat. Meski demikian, warga tetap bertahan di rumah dan berusaha membendung air agar tak masuk ke rumah. Salah seorang warga Bandengan, Suwarjo, menuturkan, daerahnya memang langganan banjir. Jika musim rendeng atau hujan turun terus-menerus, puluhan rumah di wilayahnya selalu terendam air. Kondisi seperti itu bisa terjadi karena saluran air di daerahnya hanya satu. Akibatnya, saat banjir air tidak bisa keluar. Kepala Kantor Kesbanglinmas Kota Pekalongan Sri Kuncoro melalui Kasi Linmas Bambang Sumitro mengemukakan, Kelurahan Pabean dan Bandengan merupakan wilayah langganan banjir di Kota Pekalongan. Sebab, kondisi geografi wilayah tersebut memang lebih rendah dari daerah sekitarnya. Kantor Kesbanglinmas menurunkan dua personel untuk mengecek seberapa parah banjir yang dialami warga wilayah itu. Banjir diduga akibat luapan Sungai Bremi dan air hujan yang tidak tertampung saluran di wilayah itu. Pihaknya sudah mengimbau masyarakat untuk membersihkan selokan secara rutin untuk mencegah banjir. Untuk penanggulangannya, ujar dia, Pemkot sudah membentuk Tim Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Banjir dan Penanganan Pengungsi (PBP) yang bersekretariat di Kesbanglinmas. Satlak PBP yang diketuai Wali Kota H M Basyir Ahmad itu melibatkan dinas dan instansi terkait untuk mengatasi bencana banjir. Dia menyebutkan, piket posko Satlak PBP sudah diaktifkan sejak November 2006 dengan petugas siap 24 jam menerima laporan dan koordinasi banjir. Dipusatkan di kantor PMI Cabang Pekalongan dan semua kantor kelurahan serta kecamatan.(H4,H26-69) Post Date : 31 Januari 2007 |