SUMBER, (PR).- Banjir bandang kembali melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon. Kali ini, banjir menggenangi ratusan rumah di Kecamatan Mundu hingga setinggi 0,5 meter, bahkan dinding Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Luwung jebol diterjang air bah pada Jumat (16/4) dini hari. Akibatnya, proses belajar-mengajar di sekolah tersebut terganggu, demikian pula aktivitas warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, jebolnya dinding ruang kelas tiga dan gudang SDN 1 Luwung tersebut akibat meluapnya air sungai yang melintasi daerah tersebut. Puing dinding yang ambrol dan genangan air masih terlihat hingga Jumat siang.
Meski demikian, menurut sejumlah guru, kegiatan belajar-mengajar (KBM) akan terus diupayakan tetap berjalan. Mereka mengakui pengelola sekolah telah memindahkan ruang belajar ke kelas lainnya. Namun, hingga jam belajar akan dimulai, para murid masih memilih untuk duduk-duduk di luar kelas.
Mengenai banjir bandang yang merusak beberapa bagian bangunan sekolah, Purodi, seorang penjaga sekolah, mengakui kejadiannya sangat cepat di tengah hujan deras yang turun.
"Peristiwa itu berlangsung malam hari. Bahkan, air yang berasal dari sawah di belakang sekolah tiba-tiba naik dan arusnya cukup deras. Limpasan air bah itu kemudian mencapai gedung sekolah serta menjebol dinding," kata Purodi, seorang penjaga sekolah.
Menurut dia, banjir tersebut dipicu oleh turunnya hujan deras selama kurang lebih dua jam malam itu. Akibatnya, air sungai yang ada di sekitar sekolah meluap.
Sariah, seorang guru di SDN 1 Luwung mengakui, demi keamanan peserta didik, kegiatan belajar-mengajar terpaksa dipindahkan hingga ada perbaikan beberapa bangunan sekolah yang mengalami kerusakan.
"Kondisi bangunan sekolah saat ini masih rusak sehingga kami harus segera memindahkan kegiatan belajar murid-murid ke kelas lain. Kalau tidak dipindahkan, tentu bisa membahayakan mereka," katanya.
Musibah banjir yang berlangsung Kamis malam hingga Jumat dini hari itu sempat menggenangi ratusan rumah penduduk di Desa Mundu Mesigit yang jaraknya sekitar 0,5 km dari SDN 1 Luwung, Desa Luwung. Saluran irigasi yang ada di sekitarnya tampaknya tak mampu menampung air hujan.
Warga sempat panik karena ketinggian air mencapai 0,5 meter. Kepala Desa Mundu Mesigit, R. Udin memimpin secara langsung evakuasi warga agar tidak berada di dalam rumah. Namun, tidak berlangsung lama, genangan air bah tersebut berangsur surut. (A-146)
Post Date : 17 April 2010
|