|
Tulungagung, Kompas - Ratusan rumah warga Desa Pojok dan Desa Gampeng, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (18/11) sekitar pukul 21.00, terendam banjir akibat jebolnya tanggul irigasi setelah hujan deras mengguyur. Tinggi air dalam rumah mencapai 50 sentimeter. Banjir juga merendam tanaman padi dan jagung. Padahal, dua minggu lagi jagung akan dipanen. Sejumlah ternak hanyut terbawa banjir. Banjir lumpur mengakibatkan jalan menuju Pantai Popoh, Tulungagung, sepanjang 5 kilometer tak bisa dilalui kendaraan. Kepala Desa Pojok Bondan Wiratmoko mengatakan, jebolnya empat tanggul irigasi mengakibatkan 70 hektar tanaman jagung terendam dan rusak. ”Air bah kemudian mengalir ke rumah warga di RT 4 dan RT 5 RW 2. Tiap RT berisi 200-300 rumah,” kata Bondan. Camat Campurdarat Janu Sukito menuturkan, tanaman padi yang terendam di Desa Gampeng mencapai 40 hektar. Namun, belum diketahui jumlah rumah terendam di Gampeng. Banjir juga merendam Desa Besole, Kecamatan Besuki. Suyadi, tenaga teknis lapangan Desa Besole mengatakan, luas tanaman jagung yang terendam mencapai 15 hektar. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Kebangsaan dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tulungagung Rudi Christianto mengatakan, pihaknya menerjunkan puluhan personel Satuan Polisi Pamong Praja dibantu TNI dan polisi untuk membantu warga. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mengirim alat berat untuk mengeruk lumpur setebal 13 sentimeter di jalan raya. Petugas dan warga juga dikerahkan untuk memperbaiki tanggul. Mulai surut Banjir di pantai barat dan wilayah tengah Nanggroe Aceh Darussalam mulai surut. Namun, menurut anggota staf Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Provinsi NAD Edi, sampai hari Rabu pihaknya belum menerima data korban maupun wilayah yang terkena banjir dan longsor. Rasmidi Maudy, Camat Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan, ketika dihubungi melalui telepon mengatakan, hujan mulai reda dan banjir sudah surut. Adapun Camat Manggamat, Aceh Selatan, Kafrawi, mengatakan, longsoran tanah akibat hujan sudah dibersihkan dengan alat berat milik pemkab. Memasuki musim hujan, 86 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, rawan terkena banjir. Pemkab Brebes mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk penanggulangan bencana, termasuk banjir. Demikian dikatakan Sekretaris Tim Survei Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Brebes Mujahidin, Rabu. Koordinator Tim Search and Rescue Brebes Adhe Dhani Raharjo mengatakan, pihaknya telah menyiagakan 30 relawan, 6 perahu karet, dan 12 pelampung untuk evakuasi. Selain itu, ada empat tenda pengungsi, dua set peralatan dapur umum, dan generator set untuk penerangan. Rabu pukul 15.00, longsor kembali terjadi di Desa Jatisaba, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Seorang warga, Sunarso (53), tewas tertimpa bangunan. Di Banjarnegara, longsor merusak lima rumah dalam sepekan terakhir.(NIK/MHD/ILO/HAN) Post Date : 20 November 2008 |