JEMBER - Hujan deras yang mengguyur Jember sore kemarin mengakibatkan banjir di sejumlah tempat. Di Desa Tisnogambar, Kecamatan Bangsalsari, banjir merendam satu desa dan sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, musala, masjid, dan beberapa sarana lain.
Selain itu, puluhan hektare sawah terendam. Meski sebagian petani sudah panen, namun banjir itu tetap menjadi pukulan bagi mereka. Mengingat padi yang ada di rumah maupun yang sedang dijemur semua terendam banjir.
Pantauan Erje di lokasi, sejumlah gundukan gabah hasil panenan petani juga ikut terendam. Padahal gabah itu sudah ditutupi dengan terpal. Namun air meluap dan merendam gabah-gabah milik para petani tersebut. "Memang kami sudah panen. Tapi kalau seperti ini bagaimana," kata Munir salah seorang petani.
Kemudian sejumlah sejumlah bangunan sosial seperti musala dan masjid juga ikut terendam. Banyak pengurus masjid sibuk menahan air untuk tidak meluber ke masjid. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil, air terus meluber dan masuk ke sarana ibadah.
Sejumlah sekolah juga terendam. Seperti SDN Tisnogambar 01, Bangsalsari. Meski bangunan sekolah itu sudah direhab dan ditinggikan, namun banjir kemarin tetap masuk ke kelas dan kantor guru.
Tak terhenti sampai di situ, Balai Desa Tisnogambar juga terendam. Jalan-jalan desa juga menjadi sungai. Warga pun sibuk membendung air agar tidak masuk. "Baru saja dibersihkan. Tapi sekarang banjir lagi kami bingung," ujar Munir.
Bukan saja warga Tisnogambar, pengguna jalan raya Jurusan Tanggul-Jember juga disibukkan dengan banjir. Akibat tingginya air, tak sedikit kendaraan yang mogok di tengah jalan.
Tak pelak hal ini mengakibatkan kemacetan sampai puluhan kilometer. Sebab di jalan tersebut terdapat beberapa titik banjir. Pantauan Erje ada tiga empat banjir jalan raya, yakni di Desa Langkap, Tisnogambar, dan Desa Petung. "Namun yang paling besar di Tisnogambar," kata Fadil, salah seorang warga setempat.
Banjir yang terjadi di Desa Tisnogambar ini merupakan banjir susulan. Dua hari yang lalu di lokasi juga banjir namun tidak sebesar kemarin. "Dua hari yang lalu juga banjir tapi tidak sebesar ini," kata Sudi warga yang lain.
Selain hujan yang sangat deras, saluran irigrasi di desa tersebut terlalu kecil dan dangkal sehingga tak mampu menampung air. Ditambah lagi dengan air dari sungai-sungai yang ada di lereng selatan Argopuro. Karena hutan sudah banyak yang gundul, akhirnya air itu langsung turun ke bawah dan mengakibatkan banjir.
Sementara itu, banjir juga terjadi di Jenggawah. Ruas jalan raya jurusan Jember-Ambulu juga terendam setinggi lutut orang dewasa. Tak pelak ini juga menyulitkan para pengguna jalan yang ada.
Sedangkan di Rambipuji, air Sungai Dinoyo juga meningkat hingga mengakibatkan debit air Dam Bedadung, Desa Rowotamtu, meningkat. Sampai kemarin piskal (ukuran tinggi air, Red) juga meningkat sampai 2,5 meter. Kendati demikian, angka itu masih jauh dari bahaya. (rid/jum)
Post Date : 21 Maret 2008
|