|
[JAKARTA] Hujan yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, dan Ibukota sejak semalam mengakibatkan ratusan rumah di sekitar bantaran Sungai Ciliwung terendam air sekitar 50-70 sentimeter, Sabtu 8/3) pagi. Namun, warga belum mau mengungsi. Mereka memilih bertahan, karena volume air belum pada tahap bahaya. Tetapi kalau sudah mencapai atap rumah, baru mereka memikirkan untuk mengungsi ke tempat yang aman. Sebelumnya, sekitar pukul 01:30 WIB, ketinggian air Ciliwung di RT 03 dan 04, RW 012 Bukit Duri, Jakarta Selatan, mencapai sekitar 80-100 cm. Rohman (32), warga RT 5/12 yang telah 30 tahun tinggal di tempat tersebut menyatakan, ketika banjir 2002 lalu, rumah miliknya nyaris tak tampak. Saat itu, dia memutuskan mengungsi ke sekolah Santa Maria Fatimah di Jatinegara, Jakarta Timur. "Banjir seperti ini mah sudah biasa," ujarnya. Warsih (20), mengaku rumah yang ditempati bersama orang tuanya hampir rubuh saat banjir tahun 2007 melanda Ibukota. Untung ayahnya mengikat rumah tersebut dengan tali tambang sehingga tidak terseret arus air. Sementara itu, hujan yang mengguyur Jakarta sepanjang Jumat (7/3) malam hingga Sabtu (8/3) pagi membuat petugas pintu air Manggarai menetapkan siaga IV. Keputusan itu juga diambil terkait cuaca di Bogor dan Depok dalam dua hari terakhir. "Saat ini, kami masih menetapkan siaga IV sejak Jumat (7/3) kemarin. Kami belum tahu sampai kapan status siaga IV ini diberlakukan, bergantung cuaca," kata petugas penjaga pintu air Manggarai, Muhammad Ibnu, Sabtu (8/3) pagi.
Ia mengatakan, status siaga IV merupakan kondisi di mana dua pintu air Manggarai yang menuju ke Kanal Barat di buka sekitar 400 meter. Biasanya dalam kondisi normal pintu air Manggarai hanya dibuka satu pintu air, atau hanya sekitar 300-350 meter. "Sebenarnya saat ini tinggi air di pintu air Manggarai normal yaitu 750 cm. Tetapi kondisi itu terjadi karena dua pintu air dibuka secara penuh dari biasanya," jelasnya. Sebelumnya pada Sabtu (8/3) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB ketinggian pintu air Manggarai mencapai 760 sentimeter. Kemudian menurun lagi hingga ke kondisi 750 cm pada pukul 09.00 WIB. Ibnu menuturkan, ketinggian air yang mencapai 760 cm disebabkan karena curah hujan di Bogor dan Depok cukup tinggi. Sepanjang Kamis dan Jumat kemarin, wilayah Bogor dan Depok diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi itu menyebabkan ketinggian air di pintu air Katulampa Bogor pada Jumat (7/3) pukul 20.30 WIB mencapai 100 cm. Padahal ketinggian normalnya hanya 50 cm. Dan saat ini, ketinggian air di Katulampa, Bogor, Jawa Barat, masih normal, 50 cm. Pantauan SP di Puncak, Bogor, kondisi cuaca di kawasan hulu mendung dan berpotensi hujan. Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah Depok. Jika pada kondisi normal air hanya mencapai 130-150 cm, pada Jumat (8/3) pukul 22.30 WIB ketinggian air mencapai 265 cm. "Air kiriman dari Bogor dan Depok tersebut yang menyebabkan air di pintu air Manggarai mencapai 760 cm pada Sabtu (8/3) pagi," ujar Ibnu. Lalu Lintas Lancar Kendati hujan masih mengguyur jalan tol dari Jakarta menuju Puncak, arus lalu lintas tetap lancar karena volume kendaraan yang melintas belum banyak. Menurut informasi yang disampaikan petugas Tol Jagorawi, Brigadir Imam, Sabtu pagi, hujan deras pagi hari mengguyur ruas tol dari Taman Mini -Cibubur - Cimanggis - Gunung Putri. Sementara ruas tol Cibinong - Sentul -Bogor Ciawi, cuaca mendung. Di Jakarta, hujan yang mengguyur Jakarta sejak semalam menyebabkan sebuah sepeda motor Yamaha Mio nomor polisi B 6159 BLB terperosok ke dalam lubang di sekitar Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, tepatnya di jalur lambat di bawah jembatan penyeberangan arah Bundaran Senayan. Pengendara terlempar ke aspal jalan dan langsung pingsan. Petugas Polantas Jaksel, Brigadir Adi kepada Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya mengatakan, kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 00.56 WIB, Sabtu, menimpa korban bernama Firmansyah (39) warga Jln Madrasah No 20 RT 07/09, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar). Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati sedangkan motor dititipkan ke Polres Jaksel. "Kecelakaan seperti ini sudah yang ketiga kali dalam minggu ini. Diharapkan kepada instansi terkait agar segera memperbaiki jalan supaya tidak memakan korban lebih banyak lagi," kata Adi. [IGK/RBW/L-8] Post Date : 08 Maret 2008 |