CIAMIS, (PR).- Ratusan rumah di enam desa di Kec. Pamarican, Kab. Ciamis, serta puluhan rumah di Desa Binangun, Kec. Banjar, Kota Banjar, terendam banjir, Sabtu (14/8). Hal itu terjadi setelah Sungai Ciseel meluap akibat hujan deras sejak Jumat (13/8) malam sekitar pukul 21.00 WIB hingga Sabtu (14/8) sekitar pukul 3.00 WIB.
Di Pamarican, akibat luapan Ciseel tersebut sekitar 480 rumah terendam hingga ketinggian mencapai tiga meter. Rumah yang terendam tersebut berada di Desa Neglasari, Bantarsari, Kertamukti, Sukajaya, Margajaya, serta Dusun Tamansari Desa Kertahayu.
Selain itu, luapan Ciseel juga menyebabkan dua jalan yang menghubungkan dua desa terputus sejak Sabtu pagi. Jalan tersebut adalah Jln. Raya Cidolog yang menghubungkan Desa Bantarsari dan Pasirnagara yang juga menghubungkan daerah Cidolog, Tasikmalaya. Jalan tersebut juga menghubungkan Desa Sukajaya dan Margajaya.
"Akibat luapan air itu, setidaknya 480 rumah terendam serta ruas jalan Cidolog di Desa Bantarsari terendam sepanjang kurang lebih empat ratus meter dengan ketinggian air sampai satu meter," kata Camat Pamarican Drs. Adie Koswara dan Sekretaris Kecamatan Yayat Ahadiat yang ditemui "PR" di lokasi banjir, Sabtu (14/8) sore.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi warga Pamarican dipastikan mengalami kerugian material yang tidak sedikit, karena ketika banjir menyergap, banyak warga yang siap memanen padinya. Bahkan, banyak yang sudah melakukan panen tetapi belum sempat mengangkut hasil panennya ke rumah sehingga padinya ludes terendam dan terseret banjir.
Kerugian material juga dialami warga akibat kolam-kolam ikannya tergerus banjir. Padahal, ikan di kolam mereka siap dipanen untuk persiapan Lebaran. "Kolam ikan milik warga yang terendam, menurut laporan, mencapai ratusan kolam," kata Camat.
Wakil Bupati Ciamis Drs. H. Iing Syam Arifin yang datang ke lokasi sesaat setelah menerima laporan, meminta kepada aparatnya untuk segera menangani warga yang mengalami musibah. Ia juga memerintahkan untuk segera mendirikan dapur umum di Pamarican serta tenda darurat sebagai tempat evakuasi warga jika Ciseel kembali meluap. "Upayakan penanganan yang berkaitan dengan warga dilakukan secepat mungkin," kata Iing.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0613 Ciamis Letnan Kolonel CZI Dodi Kuswan mengatakan, Sungai Ciseel mulai meluap sejak pukul 2.00 WIB. Menurut dia, saat itu juga petugas Koramil Cidolog dan Polsek Cidolog mengungsikan warga ke daerah aman.
Ketinggian banjir mencapai kurang lebih satu meter. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, tetapi warga panik dengan kejadian tersebut. "Memasuki siang hari, air mulai surut," ujar Dodi yang terjun ke lokasi bencana.
Bencana serupa terjadi di daerah Binangun, Kec. Pataruman, Kota Banjar dan Dusun Basor, Desa Batulawang, Kec. Pataruman, Kota Banjar. Di dua daerah itu, perumahan warga terendam banjir, akibat Sungai Ciseel meluap.
Kepala Bidang Sosial pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjar, Asep Tatang mengatakan, banjir di Binangun merendam 56 rumah, termasuk Panti Asuhan Baiturrohman. Warga yang terkena musibah diungsikan ke tempat aman, termasuk ke balai desa. "Anak-anak panti asuhan juga sudah diungsikan ke lokasi aman. Kami juga sudah membuat posko di balai desa," kata Asep.
Musibah serupa terjadi di daerah Basor yang merendam tujuh puluh rumah warga setempat. Untuk sementara, warga sudah mengungsi ke daerah aman.
Pohon kelapa
Berdasarkan keterangan Ining (50), warga Dusun Muktisari RT 11 RW 02 Desa Bantarsari Kec. Pamarican, dia mengetahui rumahnya mulai terendam banjir sejak pukul 7.00 WIB. Ining mengatakan, mula-mula airnya sedikit, tetapi kemudian bertambah banyak.
Khawatir air semakin besar, ia bersama anggota keluarganya segera menyelamatkan diri tanpa sempat membawa pakaian. "Saat berlari, ternyata warga lainnya pun sudah pada berlarian dengan membawa pakaian atau barang-barang berharga lainnya," katanya.
Ketika ia berlari menyelamatkan diri dengan tujuan rumah kakaknya di Bantarsari, air semakin membesar. Ketika ia menengok ke rumahnya sambil berlari, ketinggian air diperkirakan sudah mencapai 1,5 meter.
Sementara itu, menurut Sekretaris Kecamatan Yayat Ahadiat, sebanyak empat orang warga Dusun Sarabaya Desa Bantasari hingga Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB, belum bisa dievakuasi karena tidak ada perahu karet yang bisa mengangkut.
Menurut informasi yang diterimanya, dari keempat orang itu satu orang di antaranya bertahan di pohon kelapa di dekat rumahnya, tiga orang lagi bertahan di atap rumah. Ketinggian air di Dusun Sarabaya diperkirakan lebih dari tiga meter. "Mudah-mudahan saja tidak terjadi hujan lagi agar airnya segera surut dan seluruh warga bisa dievakuasi," kata Camat Adie Koswara.
Di Banjar
Di Banjar, banjir akibat Ciseel meluap itu dirasakan oleh sebanyak 45 kepala keluarga di Dusun Pangasingan dan Dusun Girimukti Desa Binangun Kec. Pataruman, Kota Banjar. Air sungai sejak Sabtu sekitar pukul 7.00 WIB masuk ke dusun yang bersebelahan dengan Sungai Ciseel tersebut.
Wali Kota Banjar H. Herman Sutrisno, kemarin langsung memerintahkan Dinas Sosial dan Transmigrasi untuk menangani warga yang disergap banjir, di antaranya dengan membuat dapur umum. Sejumlah pejabat dari Dinas Sosial tampak hadir di Binangun, di antaranya Drs. Asep Tatang. Ketua DPRD Banjar Dadang R. Kalyubi pun tampak hadir memantau banjir.
Selain merendam sebanyak 45 rumah, banjir akibat luapan Ciseel juga menyebabkan tanggul di Karangsari, Batulawang yang baru saja selesai dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, kembali ambrol. Ambrolnya tanggul dikhawatirkan menimbulkan banjir di permukiman.
Ratusan hektare persawahan di Desa Siluman dan Pulo Majeti Kec. Purwaharja serta ratusan persawahan di Langensari terendam padahal sudah siap untuk dipanen. (A-112/A-97)
Post Date : 15 Agustus 2010
|