Ratusan Rumah Terendam

Sumber:Suara Pembaruan - 13 Maret 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

[JAKARTA] Ratusan rumah di sepanjang Kali Ciliwung khususnya di Cawang, Kampung Melayu, hingga Bukit Duri, Jakarta, terendam air hingga ketinggian tiga meter akibat luapan air di Kali Ciliwung, Kamis (13/3) pagi. Hingga berita ini diturunkan, ribuan warga masih mengungsi di atap rumah dan sebagian mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.

Dari hasil pantauan SP di RT 08 RW 01 Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, puluhan warga tampak berada di atap rumah mereka, sebab ketinggian air sudah lebih dari dua meter. Sebagian warga dievakuasi warga yang memiliki perahu. Perahu warga dibuat sendiri dari bahan seadanya. Warga ada yang mau dievakuasi ke tempat yang aman, tetapi ada pula yang hanya tinggal di atas rumah mereka. Sebagian warga yang naik perahu juga karena ingin berangkat kerja.

Menurut Muhammad, warga RT 08, air datang sekitar pukul 03.00 WIB. Ketinggian air Kali Ciliwung yang melanda rumahnya masih sekitar 2-3 meter. Dia tetap tinggal di rumah. "Saya baru akan mengungsi jika ketinggian air 4-5 meter," ujarnya.

Dijelaskan, rumah dia dan warga lainnya kebanyakan berloteng. Sehingga warga memilih tinggal di loteng rumahnya.

Terlihat sebagian jembatan terendam oleh air kali. Jembatan juga dipenuhi sepeda motor warga yang menaruhnya di sana. Dijelaskan, warga yang terkena banjir adalah RT 06, 07, dan 08. Hal ini sudah biasa terjadi, jadi warga menanggapinya biasa-biasa saja.

Pada saat yang bersamaan, dua petugas dari Kelurahan Cawang turun memantau banjir. Mereka naik perahu buatan warga agar bisa memantau situasi.

Minah, warga yang rumahnya selamat dari banjir sedang mengamati ketinggian air di samping rumahnya. "Tinggal sedikit lagi rumah saya akan kena banjir. Mudah-mudahan nanti siang surut," tuturnya. Ia dan keluarga baru saja menempati rumahnya awal 2008. Dikatakan, banyak warga membuat loteng rumah sejak banjir besar 2007.

Hal senada disampaikan Udin, warga RT 10 yang rumahnya terletak di ujung jalan. Ia mendengar teriakan warga yang heboh pada pukul 03.00 WIB. "Air datang, air datang," katanya. Warga sibuk membawa sepeda motor mereka untuk segera dipindahkan ke tempat lebih tinggi.

 

Bukit Duri

Sementara itu, di RT 005 RW 012 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, sekitar 60 rumah terendam air dengan ketinggian hingga tiga meter, Kamis pagi. Warga sudah mengantisipasi, sebab sudah ada kabar dari pemerintah setempat bahwa debit air di Bogor sangat tinggi. Dan Pintu Air Katulampa pada Rabu (12/3) sore sudah dalam status bahaya. Sehingga warga Bukit Duri sudah siap-siap menyambut air. Ketua RT 005 RW 012 Ita, saat ini ia tengah mengupayakan bantuan 40 nasi bungkus dari Departemen Sosial untuk makan siang warga yang kebanjiran.

Kondisi terparah dialami RT 03, 04, 05, 06, dan 010 di RW 012 Bukit Duri. Namun ada puluhan rumah di dua RT di Kampung Pulo, Jakarta Timur yang juga terendam air. "Karena letaknya dekat dengan RT kami, banyak warga Kampung Pulo yang mengungsi ke mari. Padahal mereka itu masuk Jakarta Timur, sedangkan kami Jakarta Selatan. Membantu orang kan tidak perlu melihat ia berasal dari RT mana," ujar Ita.

Lanjutnya pukul 18.00 ia memperoleh informasi ketinggian air di Depok telah mencapai 2-3 meter. Pada Kamis (13/3) pukul 00.00 air makin tinggi. Maka ia segera memberi peringatan kepada warga melalui pengeras suara supaya warga mempersiapkan diri. Selanjutnya pukul 05.00 WIB, air yang datang makin deras. Kini ketinggian air di Bukit Duri telah mencapai 100 cm. [IGK/HDS/Y-4]



Post Date : 13 Maret 2008