Ratusan Rumah Terendam

Sumber:Pikiran Rakyat - 28 November 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SUBANG, (PR).- Air laut di pesisir Pantai Utara (Pantura) Subang dalam sepekan ini mengalami pasang sehingga merendam permukiman, tambak, dan sawah yang berada di Desa Mayang dan Legon Wetan Kec. Legon Kulon, Subang.

Kepala Desa Legon Wetan, Otong Duljain yang dihubungi, Selasa (27/11), mengaku sudah biasa daerahnya terendam air pasang atau rob laut Jawa. "Sejak munculnya tsunami, air laut selalu pasang bila sudah menjelang sore dan warga di sini sudah biasa menghadapinya," kata Otong.

Namun, air laut yang pasang kali ini mencapai ketinggian 1 meter sehingga jumlah rumah yang terendam mencapai 342 unit, dan tambak seluas 200 hektare, termasuk 1 masjid, dan 2 musala. "Kita tidak menyangka bakal banjir seperti ini. Memang setiap harinya wilayah kita selalu tergenang akibat air laut pasang, namun tidak separah sekarang," katanya.

Akibat air pasang tersebut, mengakibatkan wilayah Desa Mayang pun ikut terendam. Rumah yang terendam 205 unit, tambak 318 ha, dan sawah seluas 20 ha dengan ketinggian air mencapai 50-90 cm. Bahkan jalan utama di kedua wilayah sepanjang 3 km sempat terputus karena tergenang air dengan ketinggian mencapai 70-110 cm.

Camat Legon Kulon, Dra. Ela Nurlela didampingi Sekretaris Drs. Sudjadi mengakui kalau daerahnya merupakan langganan banjir, termasuk limpasan air laut. "Dengan kejadian ini, masyarakat diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 973 juta, terutama dari pemilik tambak. Sebab ikan bandeng yang tertanam sudah besar-besar dan tinggal menunggu panen, tetapi malah hilang karena terendam air," ujarnya.

Begitu terjadi genangan, pihaknya meminta kepada warga untuk dapat dievakuasi ke tempat aman. Namun, warga selalu menolak dengan alasan sudah biasa dan memang untuk penampungannya pun tidak ada. "Kalaupun terpaksa, mungkin di sekolah atau masjid di daerah yang aman," kata Ela.

Menurut Ela, bencana di dua desa tersebut bakal makin parah jika turun hujan. Seperti kejadian dua tahun lalu, warga di sana disergap banjir yang agak lama. Apalagi ada beberapa bantaran tanggul Sungai Cipunagara seperti di Blok Suryadi yang kritis. (B.76)



Post Date : 28 November 2007