Ratusan Rumah Terendam, Tiga Roboh

Sumber:Suara Merdeka - 24 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KULONPROGO - Curah hujan yang mulai tinggi mengakibatkan sejumlah wilayah di Kulonprogo mengalami bencana. Tiga rumah roboh terkena longsoran tanah dan ratusan lainnya terendam air. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Bencana tanah longsor terjadi di Kalingiwo, Pendoworejo, Girimulyo. Tiga rumah milik Karyo Pawiro, Abdul Rahman, dan Sumini rata dengan tanah setelah diterjang longsor.

Tebing di atas rumah mereka tiba-tiba runtuh saat hujan deras, Sabtu (22/11) lalu. Ketiga keluarga itu kini mengungsi di rumah saudaranya.

’’Kejadiannya sangat cepat, Jumat (21/11) malam lalu memang turun hujan kemudian Sabtu (22/11) paginya terdengar suara mirip pohon roboh tapi ternyata tebing di atas ambrol. Mungkin tergerus air hujan jadi lembek dan longsor,’’ ungkap saksi mata yang juga keluarga korban, Legiyo.

Beruntung, saat itu rumah dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban jiwa ataupun terluka. Kendati demikian semua harta benda tak bisa diselamatkan terkubur tanah. Warga setempat segera memberikan bantuan untuk mencari benda yang masih dapat digunakan namun kesulitan karena tanah bercampur batu merusakkan semuanya.

’’Pemerintah langsung memberikan bantuan makanan dan pakaian serta peralatan masak. Kami juga terus memantau bersama perangkat desa dan warga setempat agar siap mengantisipasi bencana,’’ papar Camat Girimulyo Sumiran.

Longsor juga terjadi di Clapar, Hargorejo, dan Kokap namun tak sampai merobohkan rumah penduduk, hanya menutupi jalan. Pemerintah daerah segera membersihkan jalan dari longsoran agar bisa dilalui.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Arif Sudarmanto menambahkan, sampai sekarang persediaan makanan dan lainnya untuk bencana masih mencukupi.

Air Meluap

Sementara itu banjir juga melanda sejumlah kecamatan di Kulonprogo. Puluhan rumah penduduk di pinggiran Sungai Keso, Banyuroto, Nanggulan terendam air setelah hujan turun seharian. Air sungai meluap mengakibatkan genangan air cukup tinggi. Begitu pula di Kecamatan Sentolo, puluhan rumah warga juga terendam air Sungai Papah yang meluap.

Kondisi serupa terlihat di Kecamatan Wates dan Pengasih. Selain merendam rumah penduduk, air juga menggenangi areal persawahan. Petani hanya bisa pasrah melihat tanamannya terendam air dan sudah dipastikan bakal rusak. Mereka tak bisa berharap banyak setelah banjir kemarin.

’’Air bah mulai datang sekitar pukul 04.00 setelah semalam hujan deras. Warga langsung membunyikan kentongan dan semua berusaha menyelamatkan diri serta barang-barang berharga. Tapi air datang lebih cepat sehingga sebagian besar tak dapat menyelamatkan harta bendanya,’’ papar Sunardi, penduduk setempat.

Kerusakan lain akibat banjir terlihat di Kedungdowo. Tanggul sepanjang 50 meter ambrol tergerus air. Akibatnya, ratusan rumah langsung terendam karena air tak lagi terbendung. Tanggul sepanjang enam meter di Kedung Gong juga ambrol dan air meluber ke pemukiman.

’’Bantuan logistik dan peralatan berat langsung dikirim untuk mengatasi bencana. Kami juga langsung berkoordinasi dengan Pemprov agar sejumlah peralatan didatangkan untuk menahan sementara luapan air akibat tanggul jebol,’’ ujar Bupati Kulonprogo Toyo S Dipo.

Beberapa kepala sekolah yang berada di lokasi banjir mengambil kebijakan meliburkan kegiatan belajar mengajar. (D19-70)



Post Date : 24 November 2008