|
SEMARANG (SINDO) – Ratusan rumah di Kel Kuningan Kec Semarang Utara terendam rob (limpasan air dari laut) dengan ketinggian 50- 70 cm, kemarin. Air rob melimpas melalui tanggul Kali Asin yang kondisinya cukup rendah. Warga dikawasan tersebut, mendesak pemerintah agar segera meninggikan tanggul di sungai tersebut. Warga khawatir rob akan semakin tambah parah jika tanggul tak segera ditinggikan. Sutikno, 65, warga Jalan Deltamas Selatan 150 Kuningan menyebutkan, rob mulai meluap sekitar pukul 15.30 WIB. Rob yang terjadi kali ini dinilainya paling besar. ”Di RW IV semuanya terendam. Kalau dibiarkan seperti ini terus kasihan warga,” jelasnya. Sebetulnya warga di kawasan tersbut telah mengusulkan peninggian tanggul di Kali Asin kepada Pemkot Semarang. Namun, usulan tersebut tampaknya belum mendapatkan tanggapan. ”Kalau usul sudah sejak lama. Dan dijanjikan pada tahun 2009 baru bisa ditangani,” tukasnya. Dia berpendapat,jika warga harus menunggu hingga 2009 terlalu lama.Pada prinsipnya warga siap membantu jika pemkot memang belum memiliki alokasi dana untuk itu. ”Yang penting ada musyawarahnya kita bersedia bantu. Di wilayah RW IV saja,ada sekitar seratusan KK (kepala keluarga).Semua bisa berembug, yang penting bagaimana caranya tanggul cepat ditinggikan,” tegasnya. Sementara di Kampung Lemuru Kali Asin,kondisinya tak kalah parah, ketinggian air di kawasan itu bahkan ada yang mencapai ketinggian pinggang orang dewasa. ”Kalau rob memang sering.Tapi ini yang paling besar tahun ini,” ujar Ny Ahmadi,45,warga Kali Asin RT 10/IV. Kebiasaan rob yang terja- di di kawasan itu, sering berlangsung pada pagi dan sore hari.Umunya terjadi begitu cepat seperti air bah yang masuk pemukiman. ”Di wilayah saya tiga RT terendam semua. Dari mulai RT 8,9,10 semuanya kena,”katanya. Hingga tadi malam,aliran air rob semakin meninggi dan meluber ke kawasan yang sebelumnya belum terkena rob. Di antaranya kawasan Boom Lama,Kayu Mas dan sejumlah kawasan lainnya di kelurahan itu. Sejumlah warga juga sibuk menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Sementara itu, Lurah Kuningan Sumardi mengatakan, setidaknya kondisi paling para memang terjadi di RT 8,9,10 RWIV. Hal itu karena kondisi daerah itu berdekatan dengan tanggul sungai dan berada di daerah cukup rendah. ”Di RT 8 ada 55 KK,RT 9 ada 105 KK,dan di RT 10 ada 85 KK. Kalau ditotal di tiga RT itu ada 245 KK. Kalau di tambah wilayah lainnya bisa lebih dari itu,” katanya. Berdasarkan informasi dari Badan Meterologi dan Geofisika (BMG) Air pasang (rob) air pasang tersebut diakibatkan oleh tingginya tekanan arus Laut Jawa dari utara ke selatan. Ini karena adanya sel tekanan rendah yang berada di Selat Makassar. Kepala Badan Meterologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Klimatologi Semarang Muhammad Chaeran mengatakan, awan-awan banyak yang bergerak ke Selat Makassar yang tekanan rendah. ”Itu menyebabkan tekanan arus laut dari utara ke selatan cukup besar,”katanya. (susilo himawan/ alkomari) Post Date : 15 April 2008 |