Pinrang -- Dua kampung di Kecamatan Cempa dan Duampanua, Kabupaten Pinrang, terendam air akibat tanggul tidak jauh dari muara Sungai Sa'ddang jebol. Ratusan rumah di dua kampung terendam, bahkan dua rumah terpaksa dibongkar.
Tanggul Sungai Sa'ddang yang jebol berada di perbatasan Kampung Cilallang, Desa Bababinanga, Duampanua, dengan Kampung Salipolo, Cempa. Ada dua titik jebolnya tanggul, masing-masing selebar 50 meter dan 40 meter. Titik pertama jebol pada Jumat pekan lalu, sedangkan yang kedua pada Senin lalu.
Banjir terparah terjadi di Dusun Babana, Bababinanga, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Di Dusun Cilallang baru setinggi 1 meter. Di Desa Salipolo, air juga semakin tinggi. Pada pukul 14.00, air masih 50 sentimeter, dua jam kemudian sudah hampir 1 meter.
Banjir juga merusak ratusan hektare tambak di Desa Bababinanga. "Tambak saya baru diisi bibit benur dan bandeng sebulan lalu, sekarang sudah terendam," kata Idrus, yang memiliki 7 hektare tambak. Dia menderita kerugian sekitar Rp 5 juta.
Sejauh ini belum ada upaya warga maupun pemerintah untuk memperbaiki tanggul jebol. "Itu hanya bisa diperbaiki kalau menggunakan mesin," kata Sudir, warga Salipolo. Menurut dia, warga hanya bisa menutup secara darurat jika air sungai surut.
Warga Salipolo, Arifin, mengatakan tanggul jebol karena terjadi hujan di hulu sungai. "Kalau di sini tidak hujan," katanya.
Di titik tersebut, ucap dia, sudah sering jebol. Musababnya, ketika arus sungai kuat, langsung menghantam tanggul karena merupakan belokan arus sungai.
Meski air semakin tinggi, warga di dua desa masih enggan mengungsi. "Nanti kalau air semakin tinggi, baru mengungsi," kata Uni, seorang warga.RUSMAN PARAQBUEQ
Post Date : 17 Maret 2010
|