Ratusan Rumah Terendam Banjir

Sumber:Koran Sindo - 09 Maret 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KAYUAGUNG(SINDO) – Ratusan rumah di kawasan Cokro Aminoto RT 04 dan RT 06 Lorong Jaya,Kelurahan Cintaraja, Kecamatan Kota Kayuagung, Sumatera Selatan (Sumsel), terendam banjir kemarin.


Curah hujan yang tinggi dan terus-menerus mengguyur Kota Kayuagung dan sekitarnya menyebabkan banjir memasuki rumahrumah warga. Akibat banjir tersebut, sebagian warga mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman.Tidak ada korban jiwa dalam banjir kali ini.Namun, sejumlah warga mulai merasakan gatal-gatal di kulit. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) kemarin sudah menggelontorkan bantuan berupa 3 ton beras, sejumlah mi instan, roti,dan sarden.

Banjir disebabkan buruknya penataan drainase atau saluran air di lingkungan setempat. Akibatnya, air dari drainase yang dangkal dan tersumbat meluap ke dataran yang lebih rendah.Diperkirakan, terdapat sekitar 136 KK dengan 530 jiwa penduduk di RT 04 Cokro dan RT 06 Lorong Jaya, Kelurahan Cintaraja Kayuagung yang menderita kebanjiran, seperti yang dialami pasangan suami-istri yang telah lama menetap di RT 04 Lorong Cokro Aminoto, Yanto, 26, dan Fitri, 25.Yanto bercerita, hujan lebat sudah terjadi sejak tiga hari terakhir ini.

Di tempat tinggalnya tidak ada saluran pembuangan air, bahkan selokan pun buntu. Karena itu, pemukimannya mereka selalu kebanjiran di musim penghujan.”Semua perabotan elektronik,kasur dan lainnya dinaikkan ke atas lemari.Air hujan sudah memasuki rumah hingga mencapai batas lutut kaki orang dewasa. Syukurlah hari ini sedikit menurun bila dibandingkan dengan kemarin,”ujarnya.

Akibat banjir yang tak kunjung surut, untuk sementara pihak keluarga diungsikan ke rumah mertua yang berada di Kelurahan Sukadana, Kota Kayuagung. ”Ya, kalau hujan terus mengguyur, otomatis kami belum bisa tinggal di sini sampai air mulai surut,”tutur Yanto. Dia mengaku, sampai saat ini pihaknya belum menerima bantuan dari pemerintah setempat, baik dalam hal bahan makanan ataupun sejenisnya. ”Kami berharap pemerintah dapat memberikan bantuannya.

Kemarin memang kami menerima sembako, tapi bukan dari pemerintah, melainkan dari XL,” ungkap Yanto. Dia menyebutkan, pascabanjir ini, sejumlah warga mulai merasakan gatal-gatal, bahkan ada sebagian anak yang terserang penyakit. Kemarin Rofiah,45,warga Cokro Aminoto, tepatnya di dekat terminal baru Kayuagung menyatakan, jika dibandingkan dengan hujan tiga hari lalu, hari ini (kemarin) curah hujan sedikit menurun. ”Agak ringan kalau hari ini.

Sedikit demi sedikit air hujan mulai surut. Kalau di sini, tinggi debit air bisa mencapai paha orang dewasa,” kata Rofiah didampingi anaknya,Endang,25. Dia sangat khawatir air hujan akan kembali turun sehingga tidak menutup kemungkinan banjir akan kembali datang dan memasuki rumah warga.

”Kalau hujan turun, kami tidak bisa tidur karena ditakutkan air memasuki rumah. Aktivitas kami juga terganggu,”ujarnya. (darfian mj suprana) 
 
 



Post Date : 09 Maret 2009