|
DEMAK- Ratusan rumah warga dan ratusan hektare sawah dari lima desa di Kecamatan Mranggen, Minggu (8/2), terendam banjir dengan ketinggian 10 sentiometer - satu meter. Banjir yang melanda Desa Mranggen, Brumbung, Waru, Ngemplak, dan Batursari juga menyebabkan arus lalu lintas di jalur Onggorawe-Mranggen terganggu, lantaran air menggenangi jalan hingga ketinggian 40 sentimeter. Di samping itu, banyaknya saluran yang tersumbat dan menyempit juga menjadi faktor utama penyebab banjir. Seperti di daerah Kauman, saluran yang semula selebar dua meter, sekarang menyempit menjadi semeter akibat banyaknya fondasi yang dibangun di bagian kanan dan kiri. Sementara itu, banjir terparah terjadi di Desa Ngemplak dengan ketinggian 50 sentimeter hingga satu meter. Air juga melimpas ke Jalan Mranggen - Gobogan setinggi 10 sentimeter. Namun demikian, tidak menyebabkan kemacetan arus lalin. Menggenangi Pasar Rumah-rumah warga yang terkena banjir kebanyakan berada di tepi saluran pembuangan (afoer), baik afoer Gading yang berada di samping Pasar Mranggen maupun Bekung yang berada di tepi jalan Desa Waru. Di saluran pembuangan Gading, air melimpas hingga menggenangi Pasar Mranggen, terutama yang menempati los bagian belakang. Pedagang terpaksa memindah tempat jualan di tepi jalan. Kepala Desa Waru, Ahmad Syafi’i menuturkan, banjir terjadi karena saluran pembuangan tidak berfungsi optimal. Selain belum dinormalisasi, juga terjadi penyempitan dan banyak sampah yang menumpuk. Selain berpotensi menimbulkan banjir, kondisi itu juga menyebabkan desanya menjadi langganan banjir. ’’Saat ini terdapat 200 rumah yang terkena banjir hingga masuk ke dalam rumah,’’ katanya. Sementara itu, Plt Camat Mranggen Anang Badrul Kamal mengatakan, meski menggenangi permukiman penduduk di lima desa, tidak ada warga yang mengungsi. Namun begitu, pihaknya bersama petugas Kantor Kesbanglinmas Demak terus memantau perkembangan. ’’Memang sudah ada indikasi air banjir akan menyusut, tetapi kalau hujan turun lagi berpotensi banjir semakin besar,’’ ujarnya. Banjir yang terjadi di Desa Mranggen, lanjut dia, menggenangi sedikitnya 70 rumah, di Desa Waru 200 rumah, Ngemplak 132 rumah, Brumbung 55 rumah, dan Batursari 21 rumah. Sementara lahan persawahan terendam mencapai 100 hektare lebih. Jumlah itu belum termasuk ladang yang ditanam jagung. (H1,J12-37) Post Date : 09 Februari 2009 |