|
BREBES - Tanggul Sungai Babakan yang jebol itu menyebabkan ratusan rumah di lima desa di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes terendam air, Senin (16/1) sekitar pukul 21.00. Kelima desa tersebut adalah Desa karangmalang, Ketanggunan, Padakaton, Dukuhturi, dan Kubangwungu. Air menggenangi rumah warga hingga setinggi 1,5 meter. Tanggul yang terletak di Desa Karangmalang itu jebol dengan panjang 10 meter, lebar 3 meter dengan kedalaman 7 meter. Hingga Selasa siang, lumpur masih mengenangi sejumlah jalan dan rumah warga. Menurut sejumlah warga, banjir terjadi karena hujan lebat yang mengguyur sejak sore. Akibatnya, tanggul Sungai Babakan jebol dan air meluap hingga mengenangi permukiman warga. Banjir juga mengenangi seluruh ruangan SD Negeri Ketanggungan I. Akibatnya, sejumlah peralatan sekolah rusak, seperti buku, bangku, dan kursi. Bahkan untuk menguras air dari dalam kelas, pihak sekolah terpaksa menggunakan pompa air. Selain itu, ratusan hektare sawah di lima desa tersebut juga tergenang air. Akibatnya, para petani terancam gagal panen dan mengalami kerugian besar. Pasalnya, tanaman padi yang baru berumur 30 hari itu dipastikan akan membusuk. Sebab, air diperkirakan baru akan surut seminggu lagi. Itu pun bila tidak terjadi hujan besar yang mengakibatkan banjir susulan. Salah seorang warga Desa Karangmalang, Slamet (35), mengatakan, luapan air yang berasal dari Sungai Babakan yang letaknya di sebelah utara desa itu sangat deras. Bahkan tembok teras rumahnya ikut jebol di terjang banjir tersebut. Menurutnya, kondisi demikian diperparah lagi dengan luapan Sungai Bendiris yang letaknya persis di belakang rumahnya. Karena arus kedua sungai itu bertemu, air pun semakin tinggi. Bahkan selain menghanyutkan tempat tidur, kursi, dan lemari, sejumlah perabotan rumah tangga yang dimilikinya juga tidak dapat di selamatkan lagi, panci misalnya. Kondisi demikian hampir dialami oleh sebagian besar warga di Desa Karangmalang dan desa-desa di sekitarnya. Rusak Parah Dalam bencana tersebut, empat rumah warga rusak parah, yaitu milik Samet (35), Dino (45), Syiah (65), dan Ganda (44), semuanya warga Desa Karangmalang. Kerusakan itu misalnya sebagian fondasi ambrol, tembok roboh, dan dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu jebol. Akibatnya, mereka terpaksa tinggal di rumah yang masih penuh lumpur dan bongkahan bangunan yang rusak. Sementara itu, luapan Sungai Babakan juga mengakibatkan tebing penahan sungai longsor. Longsoran tersebut mengenai sekitar delapan rumah warga di Desa Pamedaran, Kecamatan Ketanggungan dan menyebabkan sejumlah kerusakan, terutama dinding bagian belakang rumah. Kedelapan rumah tersebut adalah milik Maisaroh (30), Badrus (53), Bandi (48), Karsudin (45), Raksa (56), Komarudin (35), Samukti (63), dan Mbah Elos (50). Luapan Sungai Babakan ternyata juga berimbas ke wilayah Kecamatan Tanjung, tepatnya di Desa Kemurang Kulon dan Kemurang Wetan. Di sana, ratusan hektare sawah terendam air hingga tanamannya tidak tampak lagi. Padahal sawah tersebut ditanami padi, bawang merah, dan kacang. Akibatnya, para petani terancam gagal panen. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir tersebut mencapai ratusan juta rupiah. (H17-52n) Post Date : 18 Januari 2006 |