SUKOHARJO - Ratusan rumah di kampung Pangen, Kelurahan Joho, Sukoharjo terendam banjir hingga selutut orang dewasa, sejak Minggu (1/5) malam.
Bahkan, hingga Senin (2/5) siang, air masih menggenangi rumah-rumah warga yang ada di kawasan Pt Sritex tersebut. selain merendam perumahan warga yang rata-rata digunakan sebagai tempat kos karyawan Srite, jalan utama Sukoharjo-Tawangsari juga tergenang. Akibatnya, banyak kendaraan roda dua yang macet karena mesinnya terendam air banjir. Suwarno, salah satu warga Pangen mengatakan, sejak Minggu (1/5) siang hingga maklam, hujan lebat mengguyur Kota Makmur. Akibatnya air yang ada di persawahan meluap dan masuk ke perumahan warga.
Air-air tersebut tidak masuk ke saluran karena saluran menuju sungai sudah penuh. "Setiap hujan lebat, pasti di daerah sini menjadi langganan banjir. Ketinggian air lumayan, pas deras-derasnya sampai sepaha orang dewasa," ungkap Suwarno. Menurut dia, tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa tersebut. Tetapi, warga semalam suntuk siaga dan menyelamatkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
Rasyid, warga lainnya menambahkan, akibat jalan tergenang air dan saluran tidak tampak, salah seorang karyawan Sritex terluka. Dia terluka karena terperosok ke saluran. "Karyawan itu tadi pagi mau berangkat kerja. Tetapi dia terperosok ke saluran, untung teman lainnya langsung menyelamatkan, kalau tidak ya terseret arus," ujar Rasyid.
Dia tidak tahu apa yang terjadi pada karyawan itu selanjutnya. Tetapi, informasinya karyawan tersebut sempat dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka. Selain merendam kawasan Joho, banjir juga menggenangi wilayah Jetis, Sukoharjo dan Kepuh, Nguter. Ketinggian air di Kepuh, Nguter juga mencapai selutut orang dewasa.
Menyempit
Kepala Kesbanglinmaspol Lasiman mengatakan, banjir yang terjdi di seputar Sritex dan Nguter itu memang selalu terjadi saat hujan deras. Khusus untuk kawasan Sritex memang terjadi penyempitan saluran. Sehingga air tidak masuk dan meluap.
"Kalau tidak ada saluran ke utara sampai carikan, banjir tetap akan terjadi. Padahal, saluran di belakang Alun-alun Sukoharjo ke aah barat akan berhenti di Carikan," ujar Lasiman. Seharusnya, ada saluran sampai Kali Ngrukem yang dibuat agar arus air itu lancar. Berkait dengan hal tersebut Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo Sriyanto mengatakan, DPU harus bertindak.
Sebab, banjir yang terjadi di seputar Sritex, utamanya di selatan pabrik merupakan area banjir baru. Banjir itu bisa jadi disebabkan oleh saluran menyempit dan berkurangnya daerah resapan. Sebab, Sritex melakukan perluasan pabrik. "Sedikit banyak banjir yang ada di selatan itu juga andil dari PT Sritex. Dulu sebelum ada bangunan baru di timur jalan, banjir tidak ada. Tetapi sejak, bangunan berdiri ada banjir," ujarnya.
Karena itu pihaknya meminta agar DPU cepat bertindak. Sebab, keberadaan bangunan itu telah menyempitkan saluran air yang selama ini menjadi jalur pembuangan. (H46-34)
Post Date : 03 Mei 2011
|