TEGAL - Ratusan rumah di Kelurahan Kraton seperti Jalan Rambutan, Murbei, dan Siwalan terendam banjir. Selain perumahan warga, banjir juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah dan akses jalan masuk perumahan ini.
Di kelurahan Kraton dan Tegalsari khususnya kawasan Jalan Rambutan, Murbei, Siwalan dan Tanjan, banjir menggenangi hampir 100 rumah di enam RT, yakni RT 4,5,6,7 RW 7 dan juga RW 8. Ketinggian air di perumahan warga rata-rata mencapai lutut kaki orang dewasa sekitar 20-30 cm, sedangkan di akses jalannya sendiri mencapai 80 cm.
Kondisi ini praktis membuat aktivitas seluruh warga lumpuh karena jalan sulit dilalui kendaraan. Bahkan, beberapa pengendara motor yang nekat menerjang banjir, terpaksa mendorong sepeda motor karena mesin tiba-tiba mati.
''Tiba-tiba mesin motor mati, mungkin businya kemasukan air. Terpaksa saya menuntun sepeda motor,'' kata seorang warga.
Selain motor, para siswa SMP yang berangkat naik sepeda onthel juga harus mendorong hingga ke sekolahn. Hingga siang ini, banjir yang merendam kawasan ini belum juga surut.
Menurut informasi, banjir akibat hujan deras yang terjadi pada Rabu (21/4) malam. Banjir itu tidak hanya merendam ratusan rumah di Kelurahan Kraton, tetapi juga Tegalsari. Sunardi, salah seorang warga Jalan Murbei mengatakan, banjir ini merupakan banjir terbesar dan terparah yang melanda kompleks tersebut.
"Kondisi ini disebabkan sungai Siwatu yang tidak mampu menampung air hujan. Selain itu, air tidak bisa mengalir dengan lancar karena sungai banyak sampah, akibatnya banjir," ujarnya. Menurut dia, air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 03.00 dan hingga siang hari belum surut. Rata-rata ketinggian air mencapai 5-30 cm.
Terbesar
Kawasan Rambutan, Siwalan dan Murbei merupakan kawasan yang terparah dibandingkan kawasan Tegalsari. Sebab, di wilayah itu hampir lebih dari 50 rumah terendam. "Kalau hujan deras memang banjir sering melanda kompleks ini, tapi tidak separah sekarang. Pasalnya, biasanya pagi air sudah surut. Tetapi kini justru sebaliknya air bertambah besar," jelasnya.
Dia menambahkan, kawasan Rambutan, Siwalan dan Murbei merupakan kawasan yang terparah dibandingkan Tegalsari. Sebab, di wilayah itu, hampir lebih dari 50 rumah terendam oleh banjir. Selain rumah, banjir juga menggenangi SMPN 13 dan SMPN 6. Meskipun tergenang, aktivitas belajar mengajar masih berjalan seperti biasa.
"Diharapkan, Pemkot bisa secepatnya mengambil tindakan untuk memperbaiki Sungai Siwatu agar tidak mampet dan mengalir dengan lancar, sehingga wilayah kami dapat terbebas dari banjir,"ujarnya. Camat Tegal Barat Drajat menuturkan, hujan deras yang mengguyur kawasan ini menyebabkan banjir, karena luapan sungai Siwatu yang tidak bisa menampung air hujan.
Untuk mengantisipasi banjir di kawasan ini Pemkot Tegal melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan melakukan pengerukan sungai di seluruh Kota Tegal, pada Mei 2010. Selain itu, saya menghimbau warga Kota Tegal dan sekitarnya tidak membuang sampah sembarangan, karena bisa menghambat arus air,"tandasnya. (K31-55)
Post Date : 23 April 2010
|